Data
buku kumpulan puisi
Judul : Aku Ingin Jadi Peluru
Penulis : Wiji Thukul
Cetakan : I, Juni 2000
Penerbit : IndonesiaTera, Magelang.
Diterbitkan atas bantuan Perwakilan KITLV di Indonesia (Koninklijk Instituut
voor Taal -, Land-en Volkenkunde)
Editor : Dorothea Rosa Herliany
Ilustrasi sampul : Sudwinarno (Duweck)
Disain Sampul : M. Iqbal Azcha
ISBN : 979-9375-07-X
Tebal : xix + 176 halaman
Esai pengantar : Munir, SH
Hanya
satu kata, lawan! Kalimat pendek itu lebih dikenali
ketimbang Wiji Thukul. Ia telah menemukan api bagi sebuah simbol perlawanan (Munir)
Buku ini memuat 5 kumpulan puisi, yaitu Lingkungan Kita Si Mulut Besar (46 puisi), Ketika Rakyat Pergi (16
puisi), Darman
dan Lain-lain (16 puisi), Puisi Pelo (29 puisi), dan Baju
Loak Sobek Pundaknya (28 puisi)
Beberapa pilihan puisi Wiji
Thukul dalam Ketika Rakyat Pergi
Peringatan
jika rakyat pergi
ketika penguasa pidato
kita harus hati-hati
barangkali mereka putus asa
kalau rakyat sembunyi
dan berbisik-bisik
ketika membicarakan masalahnya sendiri
penguasa harus waspada dan belajar mendengar
bila rakyat tidak berani mengeluh
itu artinya sudah gawat
dan bila omongan penguasa
tidak boleh dibantah
kebenaran pasti terancam
apabila usul ditolak tanpa ditimbang
suara dibungkam kritik dilarang tanpa alasan
dituduh subversif dan mengganggu keamanan
maka hanya ada satu kata: lawan!
Solo, 1986