Data Buku Kumpulan Puisi
Judul : Salam Penyair
Penulis : Ragil
Suwarna Pragolapati
Cetakan : I, November 2002
Penerbit : Bentang Budaya, Yogyakarta (pernah terbit
terbatas pada 26 Februari 1989 oleh SYS; Studiklub Yoga-Sastrapers)
Tebal : viii + 118 halaman (51 puisi)
ISBN : 979-3062-48-7
Penyunting : Mustofa W. Hasyim
Perancang sampul : Buldanul Khuri
Gambar sampul : Alfi
Pemeriksa aksara : Winarti, Yayan R. Harari
Penata aksara : Ari Y. A.
Beberapa pilihan puisi Ragil Suwarna Pragolapati dalam Salam
Penyair
Puja-Puji untuk Petruk
Terpujilah namamu, Truk! Sekarang zaman keemasanmu
Kawula Republikku memuliakan kau, di tahta agungmu
Rezim Puntadewa-Bima-Arjuna-ku sudah lama bangkrut
Bharatayudha paripurna. Para seniormu gulung tikar
Gatotkaca-ku tewas. Padahal Parikesit-ku kurang siap
Langgenglah di tahta agungmu. Memerintah Republik!
Rakyatku sengsara butuh humormu. Pelipur frustrasi
Kaum wanitaku memujamu, Truk! Kau jangkung, anggun
Publikmu suka kau periang. Dukacita rakyatku hilang
Dalam nestapa seberat apa pun, Republikku tersenyum
Hidup pun jadi ringan. Tidak lagi serius dan ilmiah
Apalagi stafmu dari atas ke bawah seluruhnya pelawak
Hidup rakyatku bagai ringan-damai-nyaman karena tawa
Dungu-rakusmu bukanlah cacat-noda bagi politik humor
Dimuliakanlah dirimu, Truk! Ideologimu pun bersahaja
Dua tanganmu mengomando ke atas, dua telunjukmu searah
Jikalau tangan kirimu lepas, terkulai mengurus bawah
Telunjuk kirimu menuding belakang. Jari kanan ke depan
“Rujak sentul!” keluhan orang. Itulah politik lawakan
“Ke selatan!” perintah atasan. Kawulaku pun ke selatan
“Ke utara!” tafsir bawahan. Rakyatku pun wajiblah paham
Salam, Truk! Di zamanmu, Republikku bagaikan makmur
Seluruh lelaki hamil, perut gendut, meniru sosokmu
Sirnalah duka-nestapaku, Indonesiamu berpesta humor-mu
Lapar dan miskinku terlipur. Tawa jadi obat mustajab
Republikku turun-temurun milikmu. Inilah dinasti lawak
Jakarta, 1986; Yogyakarta, 1988