Laman

Tonggak

Selasa, 05 Agustus 2014

Muhammad Syamsuddin: PERCAKAPAN: ANTARA HUJAN DAN DAUN




Data buku kumpulan puisi

Judul : Percakapan: Antara Hujan dan Daun
Penulis : Muhammad Syamsuddin
Publikasi : I, 2014
Penerbit : -
Tebal : 123 halaman .pdf (100 judul puisi)

Catatan : merupakan kumpulan puisi yang pernah dipublikasikan di Kompasiana antara 16 Januari 2014 s.d. 8 Mei 2014

Beberapa pilihan puisi Muhammad Syamsuddin dalam Percakapan: Antara Hujan dan Daun

Percakapan dengan Tarian Sufi

tarian, ini gerakan melingkar jenis apa lagi?
o, aku butuh akurasi kecepatan berputar tanpa henti
agar aku rela terlepas dari tarikan gravitasi diri.

Bandung, 6 Februari 2014


Percakapan dengan Hujan

hujan, apa kabar?
seperti biasanya kau hanya tersenyum,
dan secara rahasia kau tebarkan harapan.

Bandung, 7 Nopember 2013


Percakapan dengan Angin

angin, kemana lagi arah hembusan ritualmu?
o, entahlah, aku hanya menyempurnakan
sisa hitungan tasbihku.

Bandung, 26 Januari 2014



Percakapan dengan Bunga

bunga, isyaratkan saat mekar tiba musim ini!
o, tidak ada pilihan rencana bergegas
menyingkap rahasia kemurnian pesonanya.

Bandung, 29 Januari 2014


Percakapan dengan Jalan Setapak

jalan, siapakah kini pejalan kaki pilihan?
o, aku pilih saja pelintas jalan kehidupan
yang sempat menyimpan rahasia impian.

Pekalongan, 2 Februari 2014


Percakapan dengan Embun

embun, wujud akhir apa yang kau ingini?
o, apapun, aku hanya mentaati
rahasia kepatutan alam ini.

Bandung, 2 Februari 2014


Percakapan dengan Tangan

tangan, masihkah kau genggam cemasmu?
o, aku mengkhawatirkan saat-saat keliru
memaknai kepenatan hati menapaki cintaMu.

Bandung, 22 Februari 2014


Percakapan dengan Kijang di Taman Monas

kijang, memadaikah rumput hijau ini untukmu?
o, aku hanya merisaukan pagar pembatas gerakku
untuk menjangkauMu sebagai pelunas rasa rindu.

Jakarta, 3 April 2014


Percakapan dengan Semut

semut, remah makanan apa tak sengaja kau jumpa?
o, antusias aku panggul sebutir nasi yang tersisa
sebagai sanjungan padaMu atas kecukupan rezeki yang ada.

Bandung, 23 Maret 2014


Percakapan dengan Kereta Api

kereta api, beritahukan kemana arah relmu menuju!
o, jalurku hanya sampai di persimpangan titik temu
antara keluasan maafMu dan ketakpantasan lakuku.

Jakarta, 3 Maret 2014


Malam Masih Muda

simaklah tetes hujan terakhir yang masih tersisa
adakah tak sengaja kau temui keteraturan nada?
~ Schubert’s unfinished symphony mengudara.

Bandung, 13 April 2014


Percakapan dengan Kamera

kamera, abadikan langkah di jalan setapak menuju diriku!
o, aku akan ambil gambar dari sudut bidik hatimu
untuk memungut yang tersisa dan luput dari harapanmu.

Bandung, 2 Mei 2014


Percakapan dengan Daun

daun, apa yang diputuskan ingin kau hindari dari rimbunmu?
o, aku justru menghimpun hujan dan terik matahari dalam diriku
sebagai kecukupan bekal harian untuk ritual kepatuhanku padaMu.

Bandung, 3 Mei 2014


Puisi Hati, Aku Pasrah

puisi hati, silakan saja pilih sendiri
kata-kata yang akan kau seleksi
aku hanya instrumenmu, memberi arti.

Bandung, 19 April 2014


Percakapan dengan Kata

kata, kabari pilihan hidup yang kau ingini!
o, aku cukupkan saja sibuk menghidupi tiap huruf
agar kalimatMu bisa dimengerti setiap hati.

Bandung, 29 Januari 2014


Tentang Muhammad Syamsuddin
Dalam ebook tak ada biodata penyair. Sebagai ebook cukup lumayan, ada cover, daftar isi yang bisa nge-link. Tapi tak ada informasi tentang publikasi pertama buku maupun penerbitnya, meskipun misalnya itu dikarang-karang sebagai penerbit sendiri. Hanya kita temukan alamat Email: msyamsuddin8@gmail.com dan sedikit pengantar/pendahuluan.         


Catatan Lain
Ebook ini memuat pendahuluan. Kata si penyair, judul Percakapan: Antara Hujan dan Daun ini merujuk pada lintasan perjalanan berbagai percakapan antara puisi pertama yang berjudul Percakapan dengan Hujan dan puisi terakhir yang berjudul Percakapan dengan Daun. Rentang waktu penulisan koleksi puisi pendek ini sekitar 4 bulan, dimulai dengan puisi pertama yang ditayangkan (published) di Kompasiana pada tanggal 16 Januari 2014 sampai puisi terakhir yang ditayangkan pada tanggal 8 Mei 2014. Dituturkan penulis bahwa tema puisi di koleksi ini sangat beragam dan berkisar tentang keagunganNya, keindahan, rasa syukur, harapan, impian, harmoni, keseimbangan, kefanaan, keriangan, kesabaran, ketenangan, kepasrahan dan sebagainya. Kebanyakan judul puisinya diawali dengan Percakapan, meski demikian ada beberapa pengecualian. Bentuk percakapan tidak melulu dengan benda-benda alam, ada juga yang sedikit absurd macam Percakapan dengan Kurikulum atau Percakapan dengan Pembangunan atau Percakapan dengan berkas ujian mahasiswa. Puisinya serba pendek. Tiga baris saja kebanyakannya atau malah seluruhnya? Saya tak cukup jeli mencermati satu demi satu 100 puisi itu.    

Tidak ada komentar:

Posting Komentar