Laman

Tonggak

Jumat, 06 Januari 2017

Lukas Jono : TINGKIR




Data buku kumpulan puisi

Judul : Tingkir
Penulis : Lukas Jono
Cetakan : I, Oktober 2014
Penerbit : Garudhawaca, Yogyakarta.
Tebal : 114 halaman (93 puisi)
ISBN : 978-602-7949-35-5
Tata letak dan desain sampul : Jalu Sentanu
Prolog : Korrie Layun Rampan

Beberapa pilihan puisi Lukas Jono dalam Tingkir

GUBUK DOA

Kudiam diri dalam gubug doa
Hatiku bergembing
Sunyi senyap jiwa ragaku
Kuhaus akan rahmat sang ilahi
Setiap manusia menuju gubug doa
Rasa manis dan gembira pasti dikecapkan
Sang Khalik memanggil aku
Harapanku moga terkabul
Suasana hati yang halus dan dingin
Yang terindah daripada semua yang di dunia ini
                                    melebihi emas murni
Rasanya tak  ada kedukaan jiwa dan raga
Biar gubug doa melunturkan rasa syukur bagi
                        yang terpanggil dalam jiwa
Seorang manusia termenung dalam batin yang tenang
Mungkin yang dicari seorang umat manusia selama ini
Biar cakrawala yang tak pernah pudar untuk selama-lamanya



CINTA

Cinta itu lebih murni daripada emas murni
Cinta dan hati bagaikan pedang bermata dua
Selagi hati berkata menghujani cinta kasih tersampaikan
Hanya kedamaian hati menumbuhkan cinta kasih
Cinta kasih mengalahkan segalanya
Ikhlas, jujur sahabat cinta kasih
Biar cinta kasih mekar bagaikan bunga teratai di kolam lumpur
Mentari bumi tak akan pudar selama cinta kasih
Seorang ibu menabur kasih kepada anaknya
Selama cinta kasih ada, hati tak akan luka dan terperih
Cinta itu selembut kain sutera
Pujaan cinta tak kesudahan
Kabut-kabut cinta yang romantis menyelimut hati


DIAN HENING

Kutanamkan hatiku tumbuh bersamamu
Takkan kupetik hingga akhir masa hidupku
Dengar kau dengar selama bumi berputar ku tetap milikmu
Dian hening bukalah dua matamu pandang ruang hatiku
Dian hening berikan napasmu untukku agar aku bisa
bersamamu


PERAHU KEHIDUPAN

Tak jumpa mengarungi lautan badai kehidupan yang luas
Sepenggal nasib kami dengan tetes darah penghabisan
Curhatan hati yang tersembunyi bagi yang empunya
Sepucuk surat yang mengisahkan cerita perahu kehidupan
yang mengarungi badai kehidupan
Badai kehidupan melanda perahu kehidupan
Terjang badai kehidupan menghempas perahu kami
dalam lautan badai yang dasyat
Pengharapan menanti dalam hati kami, biar nakhoda
perahu kehidupan adalah tuhan yang Maha Pemurah
                                    yang membawa kami damai
Biar cerita kehidupan menjadi pedoman dan nyata dalam
            anak cucu demi masa depan
Biar perahu kehidupan berlayar masa ke masa dan
dengan hati tenang, sabar
Biar sang nakhoda bekerja memberi isyarat kepada
            anak buah kapal dan kita berjaga-jaga


CINDERAMATA HATI MANUSIA

Kasih Tuhan ada cinderamata hati manusia
Tak tergadaikan oleh emas, berlian, perak maupun uang
Cinderamata yang diberi Tuhan kita jaga sampai
                        menghadap sang Khalik
Ribuan tahun tuhan telah menghiasi sang manusia
            untuk berbagi dengan sesamanya
Hati manusia bagaikan lembah penuh damai karena Allah


KISS

Mimpiku jadi nyata
Kau datang lewat bidadari yang sempurna
Harapanku hanya satu yaitu kau mau menerima cintaku
Kau mutiara hidupku yang berharga
Kupasang cincin di jari manismu
Hai kawan kemari tuk hidup bersama


PEMILU

Jadwalnya para kakek nenek main gundu di panggung
demokrasi
Ada yang bilang susah amat berhenti perang dalam drama
politik impian
Para caleg nyawer rakyat dengan berbagai macam cara ada
melantukan lagu bebek potong angsa, main kartu remi, demo,
ganti pasangan, mocong bimoli, belanja peraga politik,
promosi, artis, presenter, kotbah
Waduh rakyat sudah susah tambah menthung atine rakyat
Simbah aja dene manggung ning politik, nyusahke atine rakyat,
aja ngotak atik anggaran
Minyak, sembako, pendidikan nek KKN awake dewe nek konyol
Jer basuki mawa bea
Embah aja perang karo sedulur dhewe padha punya hak
Urip hanya mampir ngombe


PENYAIR

Kutulis kitab yang berisi seorang bayi yang baru lahir ke dunia,
dengan indahnya damai dalam pelukan ayah bundanya, betapa
suci murni tak kenal dosa. dia merindukan kesatuan kedua
orang tuanya. harapan kedua orang tuanya mulai berjalan
dalam waktu yang begitu cepatnya, walaupun aku seorang
penyair yang merindukan penghargaan dari orang lain tak
ternilai dari uang maupun harta yang melimpah hanya hati
yang tulus. biar yang empunya yang mengatur jalan kehidupan.
Air mataku membasahi jiwaku tuk kurenungkan arti seorang
anak bayi yang polos. kuteringat masalah lalu yang suram
penuh derita dan tiada damai dalam batinku bergejolak.
banyak letupan sampai sekarang sampai ibuku pada Februari
tahun 2008 wafat. mungkinkah Ayah mengerti maksud Tuhan
itu dan saudara-saudara kandungku yang jengkel dan saudara-
saudara kandung ayahku yang penuh dendam. mereka buta
akan peristiwa kelahiran dan kematian seorang manusia.
kuingin belajar menjadi seorang penyair yang penuh makna
dan tidak lagi marah atas ketidakpercayaan orang lain
terhadapku ini. seorang penyair penuh kesabaran dan tumbuh
dalam duri-duri kehidupan berkelana sepanjang akhir
hidupku.


NYEPI

Sungguh indah di Bali
Jiwa haus akan batin yang bersih
Oh, Bali kau di sanjung oleh penduduk yang beriman
                                    pada saat nyepi
Raga manusia mengandung hawa nafsu yang tak beraturan
Biar tidak ada kesenjangan harta duniawi ini antar manusia
Hiruk-pikuk hidupumu kau kendalikan oleh nyepi dan memohon
                                      ampun seorang hindu
Biar gema nyepi menyirami kehidupan sehari-hari
Semoga semua manusia bisa memaknai hari nyepi
                                    di batin yang bersih
Alam pun bahagia di hari nyepi
Puing kerakusan kita hilangkan, mari kita berbagi kasih
                                    terhadap semua manusia
Hanyut di telan bumi


ISA ALMASIH

Isa almasih
Kau guru kehidupan bagi yang melayani sesama kami
Kau mati demi kehidupan bumi
Kau telah mengajak kami untuk melayani
kau serahkan raga dan jiwa kepada yang empunya
kau rendah hati untuk memperkenalkan kepada kami
kami kau ajari dengan hidup sederhana
kau mau menjadi sahabat kami pendosa
banyak yang iri hati, tetap kau taruh kasih
                                    kepada yang  membutuhkan
para pengikutmu sering menyangkal diri untuk diri sendiri
kau adalah korban dosa untuk menyelamatkan kami ini
kau sabar dan pasrah dalam hidup ini


BUDDHA

kau guru kehidupan penuh sederhana
kau tak mau hidup penuh mewah
kau hanya bertapa kepada yang empunya
kau beri teladan kepada kami
kau tak mau dihanyutkan hawa nafsu duniawi
kau penuh hikmat dalam hidupmu
kau menyadari manusia biasa dalam mencapai budi yoga


SAJADAH KEHIDUPAN

Setiap kali kita memandang kiblat yang suci hati kita miris
Sajadah kehidupan yang mulia penuh harapan
                        pada sang mahakuasa
Pikiranku tak bisa bicara apa-apa hanya sajadah
                        kehidupan dalam batinku
Betapa mulyanya sajadah kehidupan bagi
                        muslimin yang takwa
Biar wajah kita berseri-seri karena sajadah kehidupan
Tidak ada kejahatan manusia karena sajadah kehidupan
                        yang menyucikan batiniah
Alangkah sempurna Allah kita memberi napas iman kepada
                        sajadah kehidupan ahkirat
Betapa suci murni sajadah kehidupan yang kita pakai
                        setiap kali kita pakai
Banyak norma yang melekat di sajadah kehidupan muslimin


SANDAL DAN SEPATU

Kau rela kami injak setiap saat kami pergi
Kau begitu indah dan berkorban
Walaupun banyak debu dan kotoran yang melekat di badanmu
Kau tak terasa sakit untuk kebahagiaan tuannya
Kau lebih berharga di mata tuan setiap kali
Kau tak terasa capek dan sakit
Berapa umurmu untuk melayani kami


UANG DAN HARTA

Kau tempat pemanis insan manusia
Siapa pun bisa terhanyut
Biang segala kkn
Kau penjajah masa kini
Pusat semua hati setiap insan
Jika ada kau ada hipnotis setiap insan manusia
Kau biang keributan dan hati manusia menjadi buta
Walaupun sukses insan manusia menjadi tamak
Berlama-lama bergulir hati tak buta
Banyak pula pemimpin terhanyut oleh harta dan jabatan
Kau adalah pemberi dari tuhan
Harta paling berharga adalah kasih tuhan


TERATAI

Sungguh hidupmu tak pernah merana walaupun
                        banyak lumpur kehidupan ini
Kau bahagia penuh makna yang mahluk hidup
                                    terindah di dunia ini
Jika hidupku seperti teratai mungkin itu pilihan yang
            terindah dan kerelaan dalam pekorbanan
Yang tulus dari hati
Kehidupan penuh sempoyongan lari dari yang tidak indah
                        menjadi indah itulah teratai
Jika hati semua orang seperti teratai mungkin dunia ini
lebih indah melebih bulan, bintang, matahari dan luar angkasa
Kau bersahaja demi kehidupanmu yang penuh makna bagi
                                    setiap insan manusia
Kau tumbuh dalam situasi yang tidak mungkin menjadi
                                    mungkin hatimu damai
Jika kau bisa bicara kepada setiap insan manusia kau bahagia
                        dan amalmu sungguh luar biasa
Mungin kau tidak membutuhkan pengharapan dari manusia
            tetapi dari sang Mahakuasa dan penuh anugerah
Semoga setiap insan manusia belajar dari kehidupan si teratai
yang tulus menjalani kehidupan yang penuh hina menjadi
berkat


DUNIA MUDA

Itu masa yang paling indah
Membakar semangat jiwa
Banyak kawanan daun muda haus kasih yang murni
Mewarnai kehidupan sepasang kekasih yang mengukir
perjalan yang panjang
Seandainya daun tumbuh dalam belahan jiwa yang halus dan
mengakar antara mereka berdua
Kehadiannya membawa bahtera sejati
Cinta daun muda menorah impian sejati
Masihkah ada perbedaan mereka berdua

Dunia cinta
Itu indah
Dunia cinta merebut keputusasaan orang
Biar kasih menjunjung damai
Di sebrang ketakutan dipadamkan asmara cinta
Kedua sejoli menyelami dunia cinta
Belah jiwa membakar dirinya untuk melanjutkan perjalanan
cinta
Aneka ragam dunia cinta membawa kekuatan cinta yang erat
Cakrawala dunia cinta tanpa mencintai buah-buah cinta
Tak pernah lelah menyambangi mereka berdua

Dewi purnama yang tulus ikhlas
Bagaikan purnama yang sirna cerah di malam sunyi
Cintanya yang tulus
Oh, Julietku kau datang pada waktu tepat

Wajah dewi purnama di langit yang senyum padaku
Aku kesepian
Kau memberi harapan padaku di bumi ini
Selayaknya kau bahagia di malamini aku datang
menjemputmu

Membasahi kuntum hatiku yang hijau
Sepucuk surat membentang di persawahan
Katak-katak bergembira

Ikan-ikan citol bernyanyi dalam balong
Belut-belut berganti wajah
Sorak-sorai menghunus hati hingga lapang

Kealpaan dilenyapkan
Seperti kata-kata sastrawati menggumpal dalam selimut awan
Batin terus bercerita tentang imajinasi

Kulihat, sandal, sampah dihanyutkan oleh air
Seperti perilaku umat manusia melangkahi hukum rimba
Tak surut embun seperti malaikat menyipitkan perasaan
Lempung sawah digerus oleh bicara hujan pada kita
Rintik-rintik bagaikan syahwat memburu batin tak berdosa
Luka berkawan dengan bisaular sawah menerkam jawaban
alam

Tingkir, 6,1,2014


PASKAH

Kain ungu kupakai lambang kepedihan sang raja alam semesta
Biar lilin-lilin kehidupan kutaruh pada salib kehidupan setiap
orang
Dia contoh raja yang berkorban bagi umat manusia
Segelas anggur kehidupan telah dia serahkan pada para
musuhnya
Tubuhnya bagaikan roti kecil yang menghidupi kelaparan
                                                            semua umat manusia
Walaupun dia menangis diri karena perih dia baik
                                                sekali terhadap kita
Tubuhnya terpelanting oleh batu dosa dunia,
                                    peristiwa yang menyedihkan jiwa
Apakah kita melantingkan orang lain biar jatuh ke dosa yang
                                                            menghukum kita saat ini?
Siapakah aku
Aku pecundang yang membunuh perasaan
Ya, tuhan mengapa kau menghadirkan aku ke dunia ini
Selama ada rintangan yang mengajar aku untuk hidup sukses
Sering aku lupa diri akan kepahitan jalan kehidupan
Jutaan tahun kau pasang dalam kehidupan manusia
Kau sering menyelami diri manusia yang penuh lumpur dosa
Hatiku sering panas seperti api neraka yang tak pernah padam
Kuingin punya pacar seperti mereka
Tak kutemukan satu doi untukku
Perasaanku kalah dengan intuisiku yang aneka ragam
Kejahatan telah merasuki dalam jiwaku
Halusinasi kuikat dalam batin yang mekar


Tentang Lukas Jono
Kukuh (Lukas Jono) tinggal di Salatiga. Bergiat di beberapa komunitas seperti open mind, lini-kreatif, pawon sastra, penulis ambarawa.


Catatan Lain
Selain menulis Catatan Ringkas Atas Sajak-sajak Lukas Jono, mendiang Korrie Layun Rampan juga menulis semacam puisi di sampul belakang buku. Begini bunyinya:

Jono membagi-bagi puisi
Di buku Tingkir ini
Kau tentu penyuka kata-kata cinta
Inilah buku berisi madah-madah suka

Di manakah kau menanti waktu
Di kasih melayah selembut suara?
Ini puisi dibagikan untukmu
Kepada Saudara-saudara se-Nusantara

Inilah kata-kata kasih sayang
Pilihan girang dan senang
Berbisik dari jiwa ke jiwa
Jantung kehidupan milik kita



Tidak ada komentar:

Posting Komentar