Data buku kumpulan puisi
Judul : Ritus Puisi
Penulis : Burhanuddin Soebely
Cetakan : I, Oktober
2017
Penerbit : Pustaka
Banua, Banjarmasin
Bekerjasama dengan
Panitia Aruh Sastra Kalimantan Selatan XIV Kandangan 2017.
Tebal : xii + 66
halaman (40 puisi)
ISBN : 978-602-9864-69-4
Editor : Aliman
Syahrani
Layout : Pustaka
Banua
Desain sampul :
Kayla Untara
Prolog : Aliman
Syahrani
Ritus puisi terdiri
dari 2 bagian, yaitu Ombak dan Pantai,
Sajak-sajak 1982-1987 (20 puisi) dan Ritus
Puisi, Sajak-sajak 1992-1999 (20 puisi).
Sepilihan puisi Burhanuddin Soebely dalam Ritus Puisi
Sanginduyung
Kenangan
Diang Malintang
mengalirlah air, mengalirlah air mencapai muara
meredamkan desau angin ke batu-batu tepi
gigir bukit sepi. Ingin aku berbisik:
telah berkembang Turun Dayang di hutan mainan
menjuntai seperti rambut panjangmu
sehabis keramas di atas lanting
jelang musim petik – ingin aku
damping
tapi aku tak tahu siapa yang membujuk
hingga begitu cepat kau tinggalkan ujuk
padahal kemarin malam bersintuh tangan kita
sambil babangsai di lantai balai
mega pun merah senja – pembaringanmu
bertabur kembang tanjung
berwatas sanginduyung
pecah harap gigil batu
rumput cuaca membisu
1982
Turun Dayang = nama anggrek hutan Pegunungan Meratus
Lanting = rakit
Ujuk = kamar rumah adat Suku Bukit
Babangsai = tarian pergaulan Suku Bukit
Balai = rumah adat/rumah besar Suku Bukit
Sanginduyung = bilah-bilah bambu yang ditancapkan di
sekeliling kubur, ujungnya runcing mengarah langit, dimaksudkan penangkal
makhluk jahat yang ingin mengambil mayat