Laman

Tonggak

Kamis, 19 Oktober 2023

Ilda Karwayu: BINATANG KESEPIAN DALAM TUBUHMU


 
Data Kumpulan Puisi
 
Judul buku: Binatang Kesepian dalam Tubuhmu
Penulis: Ilda Karwayu
Penerbit: PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Cetakan: I, 2020
Tebal: 80 halaman (67 puisi)
Editor: Siska Yuanita
Ilustrasi sampul dan isi: Septha Perwana
ISBN: 978-602-96-4613-8 (digital)
 
Sepilihan puisi Ilda Karwayu dalam Binatang Kesepian dalam Tubuhmu
 
yang kulakukan saat sendirian
 
apa ya?
pernah mengurai benang kusut dalam tubuhmu?
bukan, itu bukan urat nati. ia semacam mimpi
dan dugaan-dugaan dari luar tubuh. hidup dan
berkelindan. tersangkut di tenggorokan dan paru-paru
 
pernah?
aku sedang mencobanya. mencari pangkal, kutemukan
namaku dieja pertama kali oleh ayah. suara tangis sibuk
menggedor-gedor telinga setiap orang yang ada di sana
 
sudah?
 
2019
 
 
binatang kesepian dalam tubuhmu
 
binatang kesepian dalam tubuhmu
bukan serigala
 
bagai anak unggas menetas dari telur
bunga telang merambat ke luar tubuh
 
berapa lama lagi air liurmu ampuh
merekatkan tubuh yang telah retak?
 
tiada yang sanggup membuka-
buka catatan takdir.
pun malaikat tampak pura-pura
sibuk kehilangan pena
 
2019
 
 
terjebak hujan di dalam rumah
 
kita terjebak hujan di dalam rumah. kamu
boleh beku seperti tahu yang lupa dipindahkan
dari bilik lemari pendingin paling atas. anak-anak
akan memandanginya dengan mata berbinar-binar
hati mereka bertaburan tanda tanya. sebentar,
 
aku harus mengukur kedalaman tatapanmu
jangan sampai anak-anak terkena demam
membuatku sibuk memeras handuk
      dalam baskom penuh alasan
 
kamu boleh beku seperti lidahku yang
urung mengucap pisah. bising blender
             menelan sumpah serapah
hujan masih mengurung kita
sampai jamur-jamur menyeruak
dari dalam serat sepatu
 
2019
 
 
di ambang kisah
 
seprai bermotif air mata ini
membuatku tak nyenyak tidur
 
ruang tak lagi ramai oleh suara
             manusia. digantikan nada
notifikasi dari telepon genggam
 
2019
 
 
di sekolah
 
yang nampak hanya gelembung katakata
kusutnya makna tak terurai sejak dulu
 
yang kembali hanya selembar cetakan angka
dari buihbuih sesal sepanjang laut biru
 
2018
 
 
berbelanja ke toko ingatan
 
aku mengenal plastik cokelat mete
sebagai pembungkus remah cerita
pada usia empat. lima, berganti selera
 
enam kutandai dengan permen karamel
bertongkat putih. seperti penunjuk arah
ke toko ingatan
 
2018
 
 
di bitera
 
/1/
kali pertama menatap perempuan berkulit tan
mandi bunga. kelopak mawar selebar hati ayam
sibuk berbagi aroma di sana-sini
 
/2/
kali pertama menyapa hujan dengan air mata
toko di sebrang jalan menjanjikan pelangi
dalam sekotak krayon duabelas warna
 
2018
 
 
perempuan penyair
 
di belakangku, bayangan
menyanggul tunas gagasan
dara harus sudi menyasak
apa-apa yang tumbuh di kepala
 
di hadapanku, remang ruang pengap
jadi surga. segelas sajak rutin direguk
sisanya di tepi bibir, jadi bualan untuk
dapatkan lelaki. satu. teman duduk
meracik sajak
 
2019
 
 
suatu hari ingatanku menangis
 
suatu hari
ingatanku menangis karena
lelah terikat oleh tali tradisi
ia merah dan berkeringat
 
kupikir, karena aku sibuk mengetuk
pintu masa depan
 
bagai balon berisi nitrogen
ia mencoba terbang
 
2018
 
 
pulang ke ruang puisi
 
kau pulang ke ruang puisi
merapikan timbunan nasihat
menyapu remahremah keluhan
 
kau lihat jarum-jarum jam sibuk sendiri
meneriaki angkaangka tanpa henti
seperti masa orientasi siswa
sejak fajar hingga senja
 
dan, tatapanmu patah
oleh cahaya kerlapkerlip
dari sudut tanya. setiap tanya
 
2018
 
 
kepada mereka yang telah hilang
 
aroma kembang petai cina terbang
ke jendela
musim mengenang yang-telah-hilang
dimulai pagi ini
 
izinkan aku tidur seharian
 
2019
 
 
Mary Sibley
 
benar
tubuhmu anak-anak kelinci
 
apakah ia peduli pada bulu-bulu?
ia bertanya kepada dirinya yang
berbaring di atas ranjang. tempat
tumpahnya darah rukiat dan tiada
dering telepon dari masa depan
 
benar
tubuhmu serigala mati
 
2019
 
 
kapsul waktu
 
serpihan pasir hitam dorong mendorong
botol air mineral usang. ke permukaan
semangkuk bakso kampung sepuluhribu
menjadi pembuka kapsul waktu
setiap lembar kertas dalam botol, melipat
aroma gadis remaja – campuran keringat
                                        dan bedak tabur
 
2018
 
 
kepulangan
 
asap panen padi
mengaburkan sinar lampu jalan
 
tangis bocah dalam tubuh dewasa
dibekap bentakan ibunya
 
2019
 
 
Tentang Ilda Karwayu
Ilda Karwayu, tinggal di Terong Tawah, Lombok Barat. Menulis puisi, cerita pendek, dan esai. Aktif berkegiatan di Komunitas Akarpohon Mataram, Lombok, Nusa Tenggara Barat. Mengajar Bahasa Inggris dan BIPA di Mataram Lingua Franca Institute. Buku puisinya Eulogi (2018).
 
 
Catatan Lain
            Di sampul belakang buku ada petikan puisi binatan kesepian dalam tubuhmu dan tulisan Mario F. Lawi, yang berbunyi seperti ini: “ Tubuh adalah objek utama dalam buku ini, terutama dalam bentuk metafora dan metonimia. Metafora: karena bisa merujuk ke berbagai hal lain dalam berbagai situasi. Metonimia: karena banyak elemen dalam buku ini dapat diasosiasikan dengan tubuh tanpa perlu tampak begitu jasmaniah. Tubuh bisa jadi penerima atau pelaku, bahkan aktif-reaktif di dalam puisi yang sama. Dalam situasi wabah kita mungkin mudah membayangkan tubuh personal ternyata punya ikatan global, tetapi puisi-puisi, seperti yang ada di dalam buku ini, sudah menunjukkan keterkaitan seperti itu jauh sebelum wabah menyadarkan kita. Seperti itulah semestinya karya sastra ditulis, melampaui waktu dan situasi.” Begitu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar