Laman

Tonggak

Senin, 02 September 2013

Sanoesi Pane: MADAH KELANA


 Data buku kumpulan puisi

Judul : Madah Kelana
Penulis : Sanoesi Pane
Cetakan : 1978 (terbit pertama: 1931)
Penerbit : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Proyek Penerbitan Buku Bacaan dan Sastra Indonesia dan Daerah, Jakarta.
Keterangan tambahan: Tidak Diperdagangkan, diterbitkan kembali seijin PN Balai Pustaka, BP No. 528.
Tebal : 62 halaman (50 puisi)

Beberapa pilihan puisi Sanoesi Pane dalam Madah Kelana

Dibawa Gelombang

Alun membawa bidukku perlahan
Dalam kesunyian malam waktu,
Tidak berpawang, tidak berkawan,
Entah kemana aku ta’tahu

Jauh di atas bintang kemilau,
Seperti sudah berabad-abad;
Dengan damai mereka meninjau
Kehidupan bumi, yang kecil amat.

Aku bernyanyi dengan suara
Seperti bisikan angin didaun;
Suaraku hilang dalam udara,
Dalam laut yang beralun-alun,

Alun membawa bidukku perlahan
Dalam kesunyian malam waktu,
Tidak berpawang, tidak berkawan,
Entah kemana aku ta’tahu

Sutan Takdir Alisjahbana: LAGU PEMACU OMBAK


Data buku kumpulan puisi

Judul : Lagu Pemacu Ombak
Penulis : Sutan Takdir Alisjahbana
Cetakan : II, 1984 (cet. I. 1978)
Penerbit : PT Dian Rakyat, Jakarta.
Tebal : 39 halaman (19 judul puisi)
Link: http://www.alisjahbana.org/

Beberapa pilihan puisi Sutan Takdir Alisjahbana dalam Lagu Pemacu Ombak

Seindah Ini

      Tuhan,
      Terdengarkah kepadamu himbau burung di hutan
sunyi meratapi siang di senja hari?
      Remuk hancur rasa diri memandang sinar lenyap
menjauh di balik gunung.
      Perlahan-lahan turun malam menutupi segala pan-
dangan.
                                    *
      Menangis, menangislah hati!
      Wahai hati, alangkah sedap nikmatnya engkau pandai
menangis!
      Apa guna kutahan, apa guna kuhalangi?
                                    *
      Aku terima kasih kepadamu, Tuhan, memberiku hati
tulus-penyerah seindah ini:
            Sedih pedih menangis, waktu menangis!
            Girang gembira tertawa, waktu tertawa!
            Marak mesra bercinta, waktu bercinta!
            Berkobar bernyala berjuang, waktu berjuang!

10 Agustus 1937
Dari: Pujangga Baru, Agustus, 1937

Kulsum Belgis: MANTRA RINDU


Data buku kumpulan puisi

Judul : Mantra Rindu
Penulis : Kulsum Belgis
Cetakan : I, Januari 2012
Penerbit : mingguraya Press, Banjarbaru.
Tebal : viii + 132 halaman (115 puisi)
ISBN: 978-602-98970-7-4
Editor: H. E. Benyamine
Desain sampul: Harie Insani Putra
Ilustrasi sampul: Zian Armie Wahyufi
Desain isi: Indrian Koto

Beberapa pilihan puisi Kulsum Belgis dalam Mantra Rindu

Memetik Daun Surga

bersamamu kulalui lebih dari seribu malam, bertasbih di
gemerlap bintang dan berkaca di merah bulan, meski telah
kuutus angin memetik daun surga tuk menyeka air mata
namun tak mampu kubendung hujan duri timbulkan perih di
kulit ari, kau laksana malaikat maut yang telah menancapkan
nasibku di genggaman pasir panas

Martapura, Maret 2011


Seruni

seberapa pantas jiwa dicintai, hingga lembah hati menggema,
alam keindahan seruni, mari mengkaji senyuman, atau
menghitung berapa banyak sayap capung menukik ujung
embun, seberapa pantas jiwa berjanji sampai pelupuk mata,
rapat tutup bias warna

Martapura, Maret 2011

L. K. Ara: ANGIN LAUT TAWAR




Data buku kumpulan puisi

Judul : Angin Laut Tawar
Penulis : L. K. Ara
Cetakan : III, 1983 (Cet. I, 1969)
Penerbit : PN Balai Pustaka, Jakarta.
Tebal: 36 halaman (16 puisi)
Perancang kulit: Hanung Sunarmono

Beberapa pilihan puisi L. K. Ara dalam Angin Laut Tawar

Kutacane

sebuah kota berpagar gunung
matahari terik langit biru
tanah subur bersyukur
memercikkan tanaman
berkat keringat tumpah
dari gagang cangkul
lelaki kuat
atau dari sabit langsing
di lengan halus
gegadis jingga

sebuah kota digelitiki sungai
bersemu malu gadis jelita
bulan muda di kaki langit
membungakan senyum
melihat nelayan mengembangkan jala
dari perahu
atau tangan-tangan teracung
menahan pancing di atas air

sebuah kota mekar oleh dongengan
mimpi-mimpi disuburi cerita nenek moyang
setiap pintu rumah tahu
kisah beru dihe dan sipihir
kasih tak sampai
atau silayar tunggal dan beru jinem
kasih satria di ujung pedang
atau beru pagan
putri jelita tanpa bandingan

sebuah kota
tanpa patung-patung megah
hanya menyimpan kuntum luka
amis darah di rumpun bambu
benteng tua tinggal kenangan

Sosiawan Leak dan Thomas Budi Santoso: DUNIA BOGAMBOLA, NYANYIAN SEPASANG DAUN WARU

Satu Buku Dua Kubu:
Kubu Satu : Dunia Bogambola oleh Sosiawan Leak
Kubu Dua : Nyanyian Sepasang Daun Waru oleh Thomas Budi Santoso



Data buku kumpulan puisi 1

Judul : Dunia Bogambola
Penulis : Sosiawan Leak
Cetakan : I, April 2007
Penerbit : Indonesia Tera, Yogyakarta.
Tebal : 72 halaman (47 judul puisi + 1 puisi bersama)
ISBN : 979-775-018-3
Pemeriksa aksara : Kesia Lumintang
Penata letak dan design : Gannie D. Rahardian

Beberapa pilihan puisi Sosiawan Leak dalam Dunia Bogambola

Cerita untuk Anak Kita
- di pusaramu

aku cerita pada anak kita;
bahwa kau sedang tidur lama
dan suatu ketika akan bangun.
anak kita bertanya;
bagaimana ibu bisa mengenaliku
kalau ia tidur sejak aku lahir?
kubilang, ibu pasti mengenalmu
sebab ia selalu memimpikanmu
bahkan sejak sebelum tidur!

pelangi-mojosongo, solo, nopember 2006

Sapardi Djoko Damono: PERAHU KERTAS


Data Buku Kumpulan Puisi

Judul   : Perahu Kertas
Penulis : Sapardi Djoko Damono
Cetakan : I, 1983
Penerbit : PN. Balai Pustaka, Jakarta
Tebal : 50 halaman (42 puisi)

Beberapa pilihan puisi Sapardi Djoko Damono dalam Perahu Kertas

Pertapa

Jangan mengganggu: aku, satria itu, sedang bertapa dalam sebuah
     gua, atau sebutir telur, atau sepatah kata — ah, apa pula
     bedanya. Pada saatnya nanti, kalau aku sudah dililit akar,
     sudah merupakan benih, sudah mencapai makna — masih
     beranikah kau menyapaku, Saudara?


Yang Fana adalah Waktu

Yang fana adalah waktu. Kita abadi:
memungut detik demi detik, merangkainya seperti bunga
sampai pada suatu hari
kita lupa untuk apa.
     “Tapi,
yang fana adalah waktu, bukan?”
tanyamu. Kita abadi.