Data Buku
Judul buku : Puitika Roestam Effendi
dan Percikan Permenungan
Penulis : Ajip Rosidi
Penerbit : PT Dunia Pustaka Jaya,
Bandung
Cetakan : I, 2013
Tebal : 168 halaman
Bekerjasama dengan : Bakti Budaya
Djarum Foundation
ISBN : 978-979-419-387-7
Desain jilid : Ayi R. Sacadipura
Selesai ditulis di Padang, Maret 1925,
63 puisi
Penulis: Roestam Effendi)
Puitika Roestam Effendi dan Percikan Permenungan
terdiri atas 2 bagian, Bagian Pertama, Bab I, berisi tulisan Ajip Rosidi: Puitika
Roestam Effendi; Bab II: Surat Menyurat Ajip Rosidi dengan Roestam Effendi;
Bagian Kedua: Percikan Permenungan.
Beberapa pilihan puisi Roestam Effendi dalam Percikan Permenungan
DIDIKAN YANG SEBENARNYA
Maukah tuan mendidik anak?
Siapapun juga yang tuan ikut,
sekalipun metode Pestalozzi,
atau ajaran yang salut-salut.
“Kebenaran” pokok segala didik.
Hendaklah ajar dengan buatan.
Jangan dua permainan guru,
lain di luar lain di dalam.
Kalau murid menampak kumidi.
Hilang harga hilang maksudmu.
Hilang percaya, ragu hormatnya.
Ingatlah tuan celaka itu.
Betapa halus tipuan kita.
Mata si anak susah disunglap.
Mana tersuruk sangka si tua
Nyalang mata anak menangkap.
Hendaklah tuan menjaga palsu.
Tanam “Kebenaran” di kalbu sendiri.
Buahnya dipetik di pohon anak.
Sebab itu bibit Sujani*
------
* sujani = kebaikan
BUKAN BÉTA BIJAK BERPERI
Bukan béta
bijak berperi,
pandai menggubah madahan syair;
Bukan béta
budak Negeri,
musti menurut undangan mair.
Sarat
saraf saya mungkiri;
Untai rangkaian seloka lama,
béta buang
béta singkiri,
Sebab laguku menurut sukma*
Susah sungguh saya sampaikan
degup-degupan di dalam kalbu.
Lemah laun
lagu dengungan
Matnya digamat rasaian waktu.
Sering
saya susah sesaat,
sebab madahan tidak nak datang.
Sering saya
sulit menékat,
sebab terkurang lukisan mamang.
Bukan béta
bijak berlagu,
dapat melemah bingkaian pantun.
Bukan béta
berbuat baru,
hanya mendengar bisikan alun.
-------
* sukma = nyawa