Data buku kumpulan puisi
Judul : Ballada
Para Nabi
Penulis : Asep
Sambodja
Penerbit :
Bukupop, Jakarta.
Cetakan :
I, Januari 2007
Tebal : vi + 126 halaman (46 puisi)
ISBN :
979-1012-09-1
Perwajahan : Nanok K.
Gambar sampul karya Nadhifa Ditya
Ardacandra
Beberapa pilihan puisi Asep Sambodja
dalam Ballada Para Nabi
Pada Sebuah Kata
rahasia yang tak pernah terungkap
adalah kata
yang melahirkan kita ke bumi jelata
Ismail dan Sumur Zamzam
sarah, istri ibrahim yang cantik
dan setia
merasa kasihan pada ibrahim
karena mereka tak punya anak
meski usia senja
sarah izinkan suaminya
menikahi hajar, yang
selama ini membantu mereka
tak lama lahirlah ismail
anak ini demikian lucu
ibrahim sangat sayang padanya
hampir setiap hari
perhatian ibrahim tertuju pada hajar
dan anak semata wayang
sarah pun cemburu
ia minta ibrahim
menjauhkan hajar dan ismail
dari dirinya
ia tak tahan mendengar
tangis bayi
ibrahim, hajar, dan ismail
tinggalkan palestina
menuju ke sebuah lembah
di tengah gurun yang panas
unta yang mereka naiki
tak mau berjalan lagi
mungkin ini pertanda
hajar dan ismail
harus ditinggal di tempat itu
dengan berat hati
dan doa yang dalam
ibrahim pun kembali
di bawah terik matahari
ismail menangis
karena lapar
karena haus
kerongkongan kering
hajar tak bisa menyusui
karena susunya pun
kering
hajar berlari
dari bukit shafa ke bukit marwah
bolak-balik
hingga tujuh kali
hingga letih sekali
tapi air tak juga ditemukan
pada saat itulah
datang malaikat jibril membantu
dari bekas telapak kakinya
muncullah sumber air zamzam
air itu terus mengucur
para kafilah yang berlalu
di tempat itu
senantiasa mampir minum
dan banyak yang bermukim
di kota itu, makkah
begitu pun burung-burung
turun ke sumur
sekadar mampir minum
air zamzam itu terus mengalir
hingga kini