Laman

Tonggak

Minggu, 04 Mei 2014

Ulfatin Ch.: KATA HUJAN

 

Data buku kumpulan puisi

Judul : Kata Hujan
Penulis : Ulfatin Ch.
Penerbit : Interlude, Yogyakarta
Cetakan : I, Juli 2013
Tebal : x + 54 halaman (49 puisi)
ISBN : 978-979-16340-6-9
Desain sampul : Omah Djanur
Gambar sampul : Sani
Tata letak : Gapura Omah Desain

Beberapa pilihan puisi Ulfatin Ch. dalam Kata Hujan

Ziarah Rindu

Di tanahmu, ibu. Aku pulang
membuka catatan lama
tentang rindu dan harapan
Di tanahmu, ibu. Hujan kupatahkan
agar derainya tak berujung di mata
Kuyup jiwaku
berkalang rinai mengasuh jarak
hingga sampai

2010

Evi Idawati: IMAJI DARI BATAS NEGERI


Data buku kumpulan puisi

Judul : Imaji dari Batas Negeri
Penulis : Evi Idawati
Penerbit : Isacbook, Yogyakarta
Cetakan : I, Agustus 2008
Tebal : viii + 116 halaman (72 puisi)
ISBN : 978-979-18081-2-5
Desain cover dan layout : M. Be

Beberapa pilihan puisi Evi Idawati dalam Imaji dari Batas Negeri

Musim Panen, di Jalan Desa, Demak

sawah terhampar menyentuh kaki langit
bau padi menusuk hidung, sore hari
cericit burung berganti hembusan angin
mengibarkan kain dan plastik
senjata petani mengusir paruh dan sayap
menyanyikan tembang musim panen telah datang

air berhenti mengalir
ikan bersembunyi
di bawah enceng gondok, rumput dan teratai
petani memanggul sepeda berjalan di pematang
karung-karung padi
tumpukan tenaga dan mimpi

jelang malam
matahari
pipi perawan
merona karena ciuman
petani bergegas pulang
membawa butir padi
untuk esok hari

Demak 2004

Masriyah Amva: INGIN DIMABUK ASMARA

 

Data buku kumpulan puisi

Judul : Ingin Dimabuk Asmara
Penulis : Masriyah Amva
Penerbit : Nuansa, Bandung
Cetakan : I, Januari 2009
Tebal : 140 halaman (70 puisi)
ISBN : 978-602-8395-23-6
Editor : Jay
Desain cover : Ahmad Baequni
Tata letak : Olivia
Kata pengantar : Prof. Dr. K.H. Said Aqil Siraj, M.A.

Beberapa pilihan puisi Masriyah Amva dalam Ingin Dimabuk Asmara

Aku Hancur

Aku hancur lebur
Kala aku melihat kenyataan
Dan merasakan ketidakadilan

Tentu,
Karena aku masih merasakan
Selain mencintaimu
Dan masih menuntut cinta
Selain cintamu

Makkah, 28 April 2008

Rieke Diah Pitaloka: SUMPAH SARIPAH


Data buku kumpulan puisi

Judul: Sumpah Saripah
Penulis: Rieke Diah Pitaloka
Penerbit: Koekoesan, Depok.
Cetakan: I, Maret 2011
Tebal: vi + 99 halaman (19 puisi)
ISBN : 978-979-1442-40-4
Penyelaras akhir : Damhuri Muhammad
Perancang sampul : Gudang Ide Advertising
Tata letak : Hari Ambari

Beberapa pilihan puisi Rieke Diah Pitaloka dalam Sumpah Saripah

Soli Gadis Sumba

aku lihat soli gadis sumba
di terminal tiga soekarno hatta
matanya redup

“aku soli gadis sumba
jadi babu sekaligus gembala lembu
di gurun pasir berdebu…”

mata soli membara
ingat bertahun tak berupah
malah serapah
juga
majikan lelaki yang berulah

tahun berlalu
lalu
kucari soli
kucari soli di padangpadang rumput lamboya
kucari soli di ladangladang mete wejewa
kucari soli di sawahsawah subur waikelosawa

lalu
kucari soli
kucari soli di sungaisungai jernih kodi
kucari soli di pantaipantai pasirputih rua

lalu
tak kujumpai soli
yang kujumpai gadisgadis kecil
perut buncit rambut jagung
yang kujumpai gadisgadis kecil
baju merahputih tanpa alas kaki

Dina Oktaviani: HATI YANG PATAH BERJALAN


Data buku kumpulan puisi

Judul : Hati yang Patah Berjalan (dwibahasa: Indonesia-inggris)
Penulis dan penerjemah : Dina Oktaviani
Penerbit : Oktaviani Publishing,Yogyakarta
Cetakan : I, Agustus 2009
Tebal : 146 halaman
ISBN : 978-6602-95473-0-6
Editor : m. aan mansyur, shinta febriany, philip hatch-barnwell
Foto sampul : philip hatch-barnwell
Rancang sampul : andy seno aji
Tata letak : martin

Hati yang Patah Berjalan terdiri dari tiga bagian, yaitu Jalan Kecil Menuju Dina (23 judul puisi); Trinitas (10 puisi): hanya ditandai angka 1 – 10, ciri puisi di bagian ini terdiri dari tiga bait dengan tiga baris di masing-masing baitnya; dan Rumah-rumah Bayangan (60 puisi): ditandai angka 1 – 60, berisi puisi pendek, hanya terdiri tiga baris. 

Beberapa pilihan puisi Dina Oktaviani dalam Hati yang Patah Berjalan

Jalan Kecil Menuju Dina

dia akan menyusur kembali
batu-batu tajam
jalan kecil menjauhi rumah

melihat laut pada langit
mendengar kata-kata cinta dari bibir angin
di setiap kelokan dan kejatuhan

tapi cinta apakah ini
yang telah melukai
dan mencuri kesenangan dari rasa sakit?

dadanya berdarah
tapi hatinya tidak

matanya penuh igauan;
mengembara bagai musik
yang memberi gangguan berbeda
kepada setiap telinga

siapa yang sungguh mendengar
dan akan datang menjemputnya
dan mengatakan:
“semua cuma mimpi
tapi ada artinya”
dan bukan sebaliknya?

langit makin gelap
bintang-bintang bagai lampu-lampu kapal
dan bulan itu adalah dirinya

yang pada kelokan dan kejatuhan ke sekian
yang pada bisikan angin dan kucuran darah ke sekian
telah tak takut menjadi siapa saja

bahkan menjadi dina
seperti tak seorang lain pun bisa