Data buku kumpulan puisi
Judul : Pohon Tak
Lagi Bertutur
Penulis : Mustofa W. Hasyim
Cetakan : I, 2013
Penerbit : Madah,
Yogyakarta.
Tebal : xiv + 70
halaman (53 puisi)
Gambar sampul : Toni
Malakian
Desain sampul : Omah
Djanur
Tata letak : Gapura
Omah Desain
Penyelia aksara :
Murnita D. Sukandar
Sepilihan puisi Mustofa W. Hasyim dalam Pohon Tak Lagi Bertutur
DI KERAMAIAN GEREBEG SEKATEN
Langit teduh, ujung-ujung tombak prajurit bergerak naik turun
seperti gelombang kepedihan
tambur bertutur tentang leluhur terkubur di bukit Imogiri
terompet menyobek waktu, kegaduhan segera dimulai
Para pemikul doa menyongsong pemikul gunungan
seharusnya upacara diutuhkan, tapi selalu saja
para penagih berkah yang semalam tidur di halaman masjid
gelisah dan cemas tidak kebagian jatah nasib
“Kalau tidak merebut akan hampa tanganku.”
Mereka bergerak menciptakan pusaran
keheningan mentah kembali, “Inilah alam raya
silakan ruhmu sembunyi.”
Banyak yang meloncat bagai monyet
menyerbu pohon sarang bebuahan
yang lain, minta dilempari sisa
Pasir di pelataran masjid, teraduk-aduk pertempuran
reruntuhan gunungan dipungut satu demi satu
senyum dan sedikit tawa membilas jiwa
letih karena menunggu
lalu, desa-desa tak bakalan sunyi
“Kami segera pulang kembali.”
2009
PEMBAKARAN BATU BATA, SEUSAI TARAWIH
Nyala jerami seperti jemari yang menyala
diam-diam, desa masih bertenaga
Bau asap tak terkalahkan oleh pertanyaan
orang-orang kota, hanya menawarkan kata-kata
Betapa teduh hidup, menyerahkan diri
pada irama gaib penuh rahasia langit
“Batu bata ini akan selesai bertapa. Lalu apa?
Dibariskan dan disembunyikan di balik warna.”
2006