Jumat, 02 September 2016

John FS. Pane: SEPANJANG TEPIAN SUNYI




Data buku kumpulan puisi

Judul : Sepanjang Tepian Sunyi
Penulis : John FS. Pane
Cetakan : I, Juli 2016
Penerbit : Tahura Media, Banjarmasin
Tebal : xvii + 100 halaman (95 puisi)
ISBN : 978-602-8411-37-7
Penyelia akhir : Hajriansyah
Tata letak dan desain : Ibnu T.W.
Prolog : Jamal T. Suryanata

Beberapa pilihan puisi John FS. Pane dalam Sepanjang Tepian Sunyi

ARTI SESUNGGUHNYA

kusapa kau dari hari yang sepi, begitu jauh
lebih selengkung jarak di titik terujung
sedang merangkai matahari dan senja
sambil menunggu malam-malam jatuh berlabuh
di matamu tumbuh ranggas berduri

dari kedalaman lorong-lorong kota
kau bercerita tentang hari-hari dan percintaan
sebuah pesan dari zaman-zaman yang telah usang
membatu di keningmu
sementara kueja sebait puisi, bulan setengah
tanda rindu yang pernah disepakati
sebab inilah arti sesungguhnya: kecuali mimpiku
semua menjadi cahaya yang kan berlabuh
mengupas lautan mencari negeri-negeri kenangan

seperti sebatang pohon ditinggal keteduhan
kau gelisah menunggu waktu
nafasmu adalah hembusan angin panah api
aroma luka dari musim-musim mengering

Kotabaru, 2005

Amien Wangsitalaja: KITAB RAJAM




Data buku kumpulan puisi

Judul: Kitab Rajam
Penulis: Amien Wangsitalaja
Cetakan: I, 2001
Penerbit: Indonesiatera, Magelang
Tebal: xiv + 124 halaman (81 puisi)
ISBN: 979-9375-24-X
Disain sampul: M. Iqbal Azcha
Gambar sampul: Herry Dim

Kitab Rajam terdiri dari 4 kitab, yaitu: Kitab Babon (9 puisi), Kitab Kiri: Mendebat Rajam (33 puisi), Kitab Kanan: Mendekap Rajam (24 puisi), dan Kitab Tengah: Mendedah Rajam (27 puisi).

Beberapa pilihan puisi Amien Wangsitalaja dalam Kitab Rajam

PENCURI, PENYELIDIK, DAN POLISI

sejak aku tertangkap
sebagai pencuri
kalian begitu sibuk
menjadi penyelidik dan polisi

o aku tahu
kebiasaan penyelidik dan polisi
suka mengambil yang tersisa
yang tak sempat dibawa
oleh seorang pencuri

o cantiknya kalian
mencuri ketampananku


JALALUDDIN RUMI 1

aku yang kehilangan kekasih
kini nemukan cinta

sebab mentari memang tak tertangkap
selain cahaya

aku
merindukan mentari
selepas cahaya

Jefri Al Malay: TIMANG-TIMANG NAK DITIMANG SAYANG




Data buku kumpulan puisi

Judul : Timang-timang Nak Ditimang Sayang
Penulis : Jefri Al Malay
Cetakan : I, 2014
Penerbit : Seligi Press, Pekanbaru, Riau
Tebal : 120 halaman (24 puisi)
ISBN : 978-6029-5683-8-8
Perwajahan/cover : Abak/Nanda
Tata Letak : Rudi Yulisman

Beberapa pilihan puisi Jefri Al Malay dalam Timang-timang Nak Ditimang Sayang

Timang-timang Nak Ditimang Sayang

Timang-timang Nak Ditimang Sayang

Belum jua selesai rupanya
Kau mengusung cucumu
Dijunjung-junjung
Diayun-ayun
Dilonjak-lonjak
Diangkat-angkat
Padahal diluar sudah menelungkup kabut
Perlukah kita takut?

Aduhai dondang!
Nak didondang sayang

Kemarilah...!
Perlu juga sesekali kau dengar bisik
Jengah ke luar tingkap
Sudah berapa banyak
Teriak budak-budak
Tak lagi dengar kicau bicau

Selain gumam
Berkepanjang mengungkai risau
Sungguh aku menabung hirau
Kutakut kacau balau
Sejambangan bunga dicuri orang
Padahal adzan senja baru saja berkumandang

Dong dong kak
Pekasam labi-labi
Anak siapa yang tebekah gelak
Mak bapak siapa yang lupa mengaji

Jangan sampai jadi induk ayam kau
Kebulur, santap telur sendiri!
Yang terkiap-kiap nantinya adalah nyawa
Tak sempat terpana pandang dunia

Korrie Layun Rampan: DAYAK! DAYAK! DI MANAKAH KAMU?




Data buku kumpulan puisi

Judul : Dayak! Dayak! Di manakah Kamu?
Penulis : Korrie Layun Rampan
Cetakan : I, November 2014
Penerbit : Yrama Widya, Bandung
Tebal : vi + 210 halaman (101 puisi)
ISBN : 978-602-277-735-9
Ilustrasi cover : Ade Mulyana & Dinni Tresnadewi
Lay out : Tito
Montase : Erna Rosmayanti

Kebanyakan dari puisi ini sesungguhnya merupakan lirik-lirik slogan. Emosi, pikiran, tema, dan imaji-imaji yang dominan muncul di dalamnya adalah nuansa ke-dayak-an. Saya menulisnya dalam gelap karena mata saya tak bisa melihat sejak Agustus 2012 yang lalu. (Sepatah Kata Penyair, hlm vi).

Beberapa pilihan puisi Korrie Layun Rampan dalam Dayak! Dayak! Di manakah Kamu?

Tumbang Anoi 1894

Musim menuba
Hutan belantara
Kabut yang mengisahkan ngayau
Negeri Dayak zaman ke zaman

“Hentikan mengayau,” seru suara tua
Suara temenggung. “Headhunting itu bala!”
Lanjutnya. “Juga perbudakan,” katanya lagi
“Harus dihapuskan!”

Tumbang Anoi 1894
Waktunya hangat dalam purba
Sebanyak 223 masalah Dayak dihakimkan
Dan 152 persoalan dapat diselesaikan
Dalam tempo 18 hari saja

“Ramainya orang,” kata pendatang Kahayan
Melihat Kapuas, Barito  Hulu, dan Katingan
Menyemut di antara Malawi dan Sintang
“Orang-orang diundang Damang Batu
Semuanya berkomitmen mendirikan kebajikan!”
Perjanjian itu mencatatkan tujuannya!

“Tumbang Anoi! Tumbang Anoi!” seru suara kini
Bergema di telinga massa
Apakah inti nurani
Penjaga legenda memakluminya?

Inilah lambang
Inilah tambang intan permata
Inilah juang
Bersatu dalam napas Dayak tak alang kepalang!

Palangka Raya, 30/8/2013

Mudji Sutrisno: REKAH LEMBAH



Data buku kumpulan puisi

Judul : Rekah Lembah
Penulis : Mudji Sutrisno
Cetakan : I, November 2007
Penerbit : Hujan Kabisat, Jakarta
Tebal : vi + 122 halaman (56 puisi)
ISBN : 978-979-17061-0-0
Penata lay out : In Bene
Design cover dan foto : Henry Sudewo

Rekah Lembah terdiri dari 6 bagian, yaitu Yogyakarta (8 puisi), Ibu (2 puisi), Roma (8 puisi), Hening (7 halaman), Gerhana (21 puisi), dan Rekah Lembah (10 puisi).

Beberapa pilihan puisi Mudji Sutrisno dalam Rekah Lembah

Di Depan Kematian

di depan kematian
kita diajak berhenti sejenak
menekuri hidup yang diselesaikan
mengingati jalanan musafir kita

lalu sapaMu menepuk bahu
pelan menyadarkan
hidup berasal dari Mu
berada di tanganMu
Sang Maha Seniman

moga kami ziarahi oksigen hidup
dalam hela hela
nafasMu
Sang Maha Cinta!

Mei 2007

Radhar Panca Dahana: MANUSIA ISTANA




Data buku kumpulan puisi

Judul : Manusia Istana
Penulis : Radhar Panca Dahana
Cetakan : I, Maret 2015
Penerbit : PT Bentang Pustaka, Yogyakarta
Distribusi : Mizan Media Utama
Tebal : xviii + 166 halaman (31 puisi)
ISBN : 978-602-291-047-3
Ilustrasi : Tatang Ramadhan Bouqie
Perancang sampul : Kemalreza Gibran
Penata sampul : Anisa Meilasyari
Pemeriksa aksara : Pritameani
Penata aksara : Martin Buczer

Aku akhirnya sampai pada kesimpulan, politik adalah hal yang terlalu penting untuk ditinggalkan hanya pada para politisi.Charles de Gaulle, 1890 – 1970.

Beberapa pilihan puisi Radhar Panca Dahana dalam Manusia Istana

KAMPANYE HARI KE-5

“wahai durga kala
hujani kami dengan ludahmu
pengapkan hidung dengan dusta
dan biar mereka, seratus juta telinga
mendengar: dunia milik mereka!
            bangsa jadi nasibnya
            kuasa adalah tuhannya
            uang untuknya menyerah
            utang seraplah dalam darah”

“rakyatku,
kalian bukan batu terinjak
bukan tanah tandus terbajak
bangkit rakyatku,
lawan pemimpin tipu,
pengempit hartamu,
penjajah palsu dan agama hantu,
sebab semua itu, rakyatku
semua itu … milikku!”

“hahaha … milikku!”

“demi pendiri bangsa ini,
aku bersaksi, kitalah bukti
kedaulatan sampai mati, hati
mengecoh nurani, dan ekonomi
= harga diri.
maka, lihat aku … lihat aku!!!
masa dalam mimpimu, pilihan
tanpa sangsi, penguasa segala
kroni, penyambung lidah korporasi
setia berjanji: makmurlah negeri
kokohlah jati diri, sejati dalam janji
untuk sendiri menanggung upeti
pada pemimpin abadi:
tuan modal bijak bestari.”

“hahaha …”

“pilihlah aku, tak salah lagi.”

Zeffry Alkatiri: MY ALLAH, MY RASUL, AND YOUR HAJJ




Data buku kumpulan puisi

Judul : My Allah, My Rasul, and Your Hajj
Penulis : Zeffry Alkatiri
Cetakan : I, 2014
Penerbit : Akbarmedia, Jakarta Timur
Tebal : 112 halaman (96 puisi)
ISBN : 978-602-9215-28-1
Editor : Yaya Ganis
Desain sampul : Ari Ardianta
Tata letak : Sahrul (I-young)

My Allah, My Rasul, and Your Hajj, terdiri dari 3 bagian, yaitu Part 1: My Allah (45 puisi), Part 2: My Rasul (25 puisi), dan Part 3: Your Hajj (26 puisi).

Beberapa pilihan puisi Zeffry Alkatiri dalam My Allah, My Rasul, and Your Hajj

My Allah 6

Siapa sesungguhnya yang membayar:
Agar bumi ini terus berputar?

            Bumi ini bukanlah kumidi
Yang dapat kau pinta putar
  Dengan uang yang mampu kau sodorkan
Melalui loket di depan pintu masuknya.

Jadi,
Siapa sesungguhnya yang membayar:
Agar bumi ini terus berputar?


My Allah 18

Dari dan buat: Artha M Akbar

Persoalan hidup kita amatlah sederhana
Dibanding jaringan atau susunan tubuh manusia
Yang luar biasa rumitnya,
Tak terjangkau oleh pikiran,
Tetapi semuanya beres diurus olehNya.