Data buku kumpulan puisi
Judul : Cahaya Maha Cahaya
Penulis : Emha Ainun Nadjib
Cetakan : 5, 1993 (Cet.1: Desember 1991)
Penerbit : Pustaka Firdaus, Jakarta
Tebal : vi + 71 halaman (41 judul puisi)
ISBN : 979-541-016-4
Pengantar : Dr. Sapardi Djoko Damono
Desain cover : Jean Kharis
Beberapa pilihan puisi Emha Ainun Nadjib dalam “Cahaya Maha Cahaya”
Ajari Aku Tidur
tuhan sayang ajari aku tidur
seperti dulu menemuimu di rahim ibu
sesudah lahir menjadi anak kehidupan
sesudah didera tatakrama, pendidikan, politik
dan kebodohan
bisaku cuma tertidur
tertidur
tuhan sayang tak kurang-kurang engkau menghibur
tapi setiap kali badan terbujur ruhku bangkit
memekik-mekik!
hidupku jadi ngantuk, luar biasa ngantuk
tanpa pernah bisa sungguh-sungguh tidur
di siang dunia berseliweran kecemasan
orang-orang berburu prasangka
menumpuk salah paham terhadap kehidupan
memburu dugaan, bersandar pada bayangan
mengulum batu-batu akik, aku ngantuk
sungguh-sungguh ngantuk
di malam segala nina bobo yang menenggelamkan
tak mampu kubaringkan mati kecilku
ajari mati, ya tuhan sayang, ajari aku mati
nasib sejarah menggumpal di jantungku
jantung mengerjat-ngerjat
tapi tak pingsan
telah beribu kali
jantung meledak tak mati-mati
tuhan sayang, ya tuhan sayang
rinduku amat tua
dan sakit
1986
Membelah Diri
sayang, kenapa harus membelah diri
kalau sampai begini sakit
untuk menyatu kembali
merekah engkau jadi kita
jadi tuan dan hamba
panjang jarak tak terkira
sayang, o sayang
jangan bilang sekedar satu dua hari
jangan katakan hanya sebatas matahari
sebab bergulat harus sedemikian nyeri
jatuh bangun mencari
tertunda-tunda ketemu diri sendiri
1986
Menertawakan Diri Sendiri
Bermakna lebih dari segala ilmu
Ialah menertawakan diri sendiri
Sesudah kegagahan dipacu
Tahu langkah tak sedalam tangis bayi
Kelahiran dan maut memain-mainkan
Kita jadi perlu sekeras ini bersitegang
Padahal gua Ibunda tak di masa silam
Dan kematian tak nunggu di usia petang
Nyembah puisi, buku dikeloni, sejarah dibongkar
Kemudian sumpeg dan ngerti kita terbongkar sendiri
Maka laron tahu usia tak sampai semalam
Maka kita pilih saat wajah sendiri dilecehkan
Membantu malaikat ngerjakan tugas dari Ki Dalang
Melakonkan cilukba wayang pergantian siang malam
Heran kenapa Chairil minta cuma seribu tahun lagi
Padahal jelas jatah kita abadi
1985
Tidur hanya Bisa PadaMu
Tidur hanya bisa padaMu
Ketika larut badan tak mengada
Sudah khatam segala tangis rindu
Tinggal jiwa kusut dan sebuah lagu
Jiwa terajah luka
Bersujud sepanjang masa
Di peradaban yang sakit jiwa
Hanya bisa kupeluk guling rahasia
Tidar hanya bisa padaMu
Ya kekasih, tidur hanya bisa padaMu
Kalau tak kau eluskan tangan
Bangunku tetap jua ke dunia
Sejak semula telah kuikrarkan
Cuma engkau sajalah yang kudambakan
Dengan sangat kumohonkan tidur abadi
Agar kumasuki bangun yang sejati
1986
Tentang Emha Ainun Nadjib
Tak ada semacam biodata penulis dalam buku itu. Carilah keterangannya di internet, pasti banyak. hehe....
Catatan Lain
Lupa saya kapan buku itu saya dapatkan, sepertinya waktu masih SMA. Yang jelas di belakang buku itu masih tertmpel harganya: Usaha Jaya, Rp. 2700,-
tolong upload semua isi buku cahaya maha cahaya dunk,tengkyu
BalasHapus