Data buku kumpulan puisi
Judul: Hantu, Api, Butiran Abu
Penulis: Dwi Pranoto
Penerbit: Gress
Publising, Yogyakarta.
Cetakan : I, 2011
Tebal : vi + 74 halaman (62 puisi)
ISBN : 978-602-96828-3-0
Pracetak : Siswanto, Suharmono
Cover : Dwi Pranoto
Hantu, Api, Butiran Abu, terdiri atas 3 bagian, yaitu Pemandangan
di dalam Telur (21 puisi), Tamasya
Musim Hujan & Nostalgia (27 puisi), dan Hantu, Api, Butiran Abu (14 puisi).
Beberapa pilihan puisi
karya Dwi
Pranoto dalam Hantu, Api, Butiran Abu
Dalam Keringat Petani
Dalam keringat petani ada
petak-petak sawah lengkap bergalengan,
gunung-gunung di latar
belakang. Langit menghampar di atasnya
tempat meletak harapan. Sedang
kecemasan mengeram di mata bajak,
dihela bersama gumpal tanah
basah dan tahi sapi sebagai rumah bayi-
bayi padi tumbuh.
Dalam keringat petani ada
pondok kecil tempat kata menindih waktu,
atau tempat senyap menyaru
angin dan kerisik dedaunan. Tak jarang
Ibu Sri
singgah di sini, mengusap tubuh
yang sedang ruapkan mimpi.
Dalam keringat petani ada kali
kecil gemericik, tempat kecemasan
dibasuh sebelum senja
memanggil.
Dalam keringat petani ada malam
yang ditambati suluk wayang atau
gending langendriyan. Di
dalamnya ia gembalakan ingatan-ingatan
dari masa kakek buyut.
Dalam keringat petani ada
tikus, wereng, atau walang sangit. Mereka
keringkan mimpi, runtuhkan
langit dan merundung Ibu Sri. Mereka
membakar malam, merampas pusaka
kakek buyut. Mereka menghisap
tandas-tandas kali. Para petani
tahu, mereka bukan binatang
pengerat atau serangga, mereka
adalah raksasa-raksasa lapar yang
lahir di atas meja negara.