Tampilkan postingan dengan label Buku Puisi Anak. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Buku Puisi Anak. Tampilkan semua postingan

Selasa, 06 Februari 2018

Abinaya Ghina Jamela: RESEP MEMBUAT JAGAT RAYA


Data buku kumpulan puisi

Judul : Resep Membuat Jagat Raya
Penulis : Abinaya Ghina Jamela
Cetakan : IV, Juni 2017 (Cet.I: Jan 2017, II: Maret, III: Mei)
Penerbit : Kabarita, Padang.
Tebal : xii + 116 halaman (72 puisi)
ISBN : 978-602-72113-9-1
Desain Sampul : Yopi Setia Umbara
Lukisan Sampul : Jagat Raya dan Sayembara Menyanyi
karya Abinaya Ghina Jamela
Lukisan isi : Abinaya Ghina Jamela
Tata Letak : Kun Andyan Anindito

 Sepilihan puisi Abinaya Ghina Jamela dalam Resep Membuat Jagat Raya

GIGI

Waktu itu gigiku goyang
seperti gempa bumi, dan ibu
mengajakku ke dokter gigi.
Petugas loket pendaftaran
bilang gigiku dicabut jam dua
ternyata bukan dan itu jam
setengah tiga. Aku melihat
gigiku yang dicabut begitu
putih mekar seperti melati.
Dan rasanya mau tumbuh jadi
gigi orang dewasa dan aku
menunjukkan gigiku yang ompong
ke teman-teman. Mereka tertawa
seperti suara beruang. Aku lalu
membuka kembali perpustakaanku

2015

Abu Wafa: CARA MENGHITUNG ANAK


Data buku kumpulan puisi

Judul : Cara Menghitung Anak
Penulis : Abu Wafa
Cetakan : I, Maret 2017
Penerbit : Delima, Surabaya.
Tebal : xvi + 100 halaman (40 puisi)
ISBN : 978-602-60352-3-3
Gambar ilustrasi : Dwi Januartanto
Desain sampul dan tata letak : Alek Subairi
Gambar sampul : diolah dari karya Violeta Lopiz

Sepilihan puisi Abu Wafa dalam Cara Menghitung Anak

Gigi

sebelum pulang, ibu guru memberi PR
“buatlah gambar yang berhubungan
dengan gigi!”

sesampai di rumah, aku menggambar
pintu dan selokan
“bukankah kau harus menggambar
yang ada hubungannya dengan gigi?”
ayah bertanya sedikit bimbang

karena pintu, gigiku terlepas
sewaktu berlari tanpa kendali
kata ayah, gigi atas harus dibuang ke bawah
selokanlah yang jadi muaranya
aku menjelaskan dengan bangga

di kelas, aku mendapat nilai terbawah

2013

Selasa, 01 November 2016

Watiek Ideo & Fitri Kurniawan: 70 PUISI PERTAMAKU!




Data buku kumpulan puisi

Judul: 70 Puisi Pertamaku!
Penulis: Watiek Ideo & Fitri Kurniawan
 Penerbit: PT Bhuana Ilmu Populer, Jakarta.
Cetakan : I, 2013
Tebal : 76 halaman (70 puisi)
ISBN : 978-602-249-207-8
Ilustrasi : Evelline Andrya & Yusuf Adhityo
Desain cover dan layout : Aluycia
Penyunting : Dewi Widyastuti
Penyelaras akhir : Novalya Putri

Beberapa pilihan puisi karya Watiek Ideo & Fitri Kurniawandalam 70 Puisi Pertamaku!

Kepiting Merah

Aku punya kepiting
Jalannya miring
Capitnya dua
Cerah warnanya

Kucoba memegang
Kuajak berbincang
Kepitingku senang
Hatiku pun riang


Bersepeda

Kayuh! Kayuh!
Meski tubuh berpeluh
Kayuh! Kayuh!
Jangan mengeluh

Tapi kakiku pegal
Napasku tersengal
Mama menemaniku istirahat
Sambil memberiku semangat

Senangnya bersepeda
Di hari minggu ceria
Bersama keluarga
Kami mengayuh bersama

Minggu, 06 Desember 2015

Sherly Malinton: BUNGA ANGGREK UNTUK MAMA




Data buku kumpulan puisi

Judul: Bunga Anggrek untuk Mama
Penulis: Sherly Malinton
Penerbit: PN Balai Pustaka, Jakarta
Cetakan: 1, 1981
Pengantar: PN Balai Pustaka dan Sherly Malinton
Hiasan kulit dan dalam: Nana Resmana
BP No. 2944
Percetakan: PN Balai Pustaka, Jakarta
Tebal: 48 halaman (37 puisi)

Beberapa pilihan puisi karya Sherly Malinton dalam Bunga Anggrek untuk Mama

ADA TELAGA JERNIH DI HITAM MATAMU, MAMA

Ada telaga jernih di hitam matamu, Mama
airnya setiap pagi mengaliri putra –putri
dengan tatapan kasih. Saya kira embun pagi yang
menetes pada daun-daun dan air hujan yang menyegarkan
 tanaman, bersumber pada air matamu itu.

Ada telaga jernih di hitam matamu, Mama
saya ingin berenang-renang setiap pagi,
menyegarkan tubuh agar cepat menjadi besar.
Dan dapat menggantikan engkau bekerja di dapur. Karena
 setiap hari kelihatannya engkau lelah sekali.

Jakarta, 1976

Selasa, 04 Agustus 2015

Sides Sudyarto D.S.: Pahlawan dalam Puisi




Data buku kumpulan puisi

Judul: Pahlawan dalam Puisi
Penulis: Sides Sudyarto D.S.
 Penerbit: Aqua Press, Jakarta
Percetakan: PT. NEW AQUA PRESS
Cetakan: ketiga, 1984 (pertama: 1979, kedua: 1981)
Seri: No. 002/AP/NA/79
Gambar sampul dan dalam: A. Mattheus
Ukuran huruf: UN – 11 –M
Jenis dan berat kertas isi: HVO 60 gram
Jenis dan berat kertas kulit: BC 180 gram
Tebal: 124 halaman (83 puisi)

Beberapa pilihan puisi karya Sides Sudyarto D.S. dalam Pahlawan dalam Puisi

KYAI HAJI MAS MANSOER - 1946

Mubaligh, telah kau syiarkan Islam yang hakiki
Semangatmu yang keras bagaikan baja telah terbukti
Tidak hentinya kau berjuang menyebar Islam nan suci
Biar aral melintang kau tiada perduli.

Kyai yang tabah dan berani
Kau bela nasib bangsa dengan semangat berapi-api
Dalam perjuangan nusa mencapai proklamasi
Angkat senjata membela Ibu Pertiwi.

Telah berpulang kau ke pangkuan Illahi
Ketika dikau meringkuk dalam tahanan Belanda
Tapi kau tiada sudi menurut penjajah nan durhaka
Kau pilih mati syahid daripada menjual negara.


DANUDIRDJA SETIA BUDHI - 1950

Telah tersebar bertalu-talu namamu
Banteng yang kuat, jiwa yang setia
Pada perjuangan nasional Indonesia
Meski siksa menusukmu beribu-ribu.

Setia Budhi, kau tiada lelah
Meski disekap selalu oleh penjajah
Hidupmu tertelan oleh penjara demi penjara
Karena perjuanganmu untuk Indonesia.

Tajam penamu, tajam lidahmu
Keras tekadmu bagai baja nan tajam
Kau tantang dengan keras ketidakadilan
Kau peras tenagamu untuk kemerdekaan.

Minggu, 01 Juni 2014

Abdul Hadi W. M.: MEREKA MENUNGGU IBUNYA


Data buku kumpulan puisi

Judul : Mereka Menunggu Ibunya
Penulis : Abdul Hadi W. M.
Penerbit : PN. Balai Pustaka, Jakarta
Cetakan : I, 1983
Tebal : 51 halaman (31 puisi)
BP No. 3152
Ilustrasi Kulit : Abdul Hadi W. M.
Perancang kulit : Hanung Sunarmono

Keterangan buku: Bahan sajak-sajak nasehat lama dari Negeri Cina ini diambil dari Chinese Poems on Ahimsa, Dr. Raghu Vira, International Academy of Indian Culture, Nagpur, 1964. Dicipta kembali oleh: Abdul Hadi W.M.

Beberapa pilihan puisi anak gubahan Abdul Hadi W. M. dalam Mereka Menunggu Ibunya

Tolong-Menolong

Di tepi kali yang deras
seekor kepiting merintih keras
ia tak bisa berjalan buat pulang ke liang
seluruh kakinya putus di batu karang

Jerit pilunya terdengar kawan-kawannya
Hingga berdatangan
“Ada apa gerangan kawan?” tanya kawannya
“Kakiku retak lalu patah dihantam gelombang,” ujarnya

Lalu dua ekor kepiting yang kuat maju
Mereka angkat dan gotong si malang
Penuh cinta dan kasih sayang
Tolong-menolong adalah lambang kedamaian dan kemanusiaan

Aku lantas termenung
Kalau kepiting si makhluk kecil kurang beruntung
Punya rasa belas dan bisa tolong-menolong
Kenapa kita makhluk yang mulia tidak?

Syamsiar Seman: TAMAN SI MUSLIM KETJIL

  
Data buku kumpulan puisi

Judul : Taman Si Muslim Ketjil
Penulis : Sjamsiar Seman
Penerbit : Mido, Barabai, Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan.
Tjetakan : I, (1963?)
Rentjana Kulit dan Hiasan : Sjamsiar Seman
Tebal : 36 halaman (30 sadjak)

- 30 buah sadjak keagamaan untuk anak-anak umur 8 sampai 12 tahun -

Beberapa pilihan puisi anak karja Sjamsiar Seman dalam Taman Si Muslim Ketjil
(Penulisan menggunakan ejaan lama, sesuai buku)

Berwudhu

Si Muslim Ketjil sudah pandai berwudhu.
Berwudhu, mengambil air sembahjang.
Dia sering melihat ajah dan ibu.
Berwudhu sebelumnja pergi sembahjang.

Air wudhu harus baik!, kata si Muslim.
Dia rupanja sudah tahu.
Djika air wudhu terpakai kita.
Wudhu itu mendjadi sia-sia.

Si Muslim Ketjil sedang berwudhu.
Niatnja djuga dia sudah tahu.
Disiramnja muka dan tangan.
Ubun-ubun, telinga kiri dan kanan.
Tak lupa pula kedua kaki.
Kesemuanja itu dalam tiga kali.

Kearah kiblat si Muslim berdiri.
Tangan diangkat tersusun djari.
Ia mendo’a kepada Ilahi.

Doanja itu pendek sadja.
Karena itu ia telah hafal sadja.

Si Muslim Ketjil pandai sekali
Ibu dan bapaknja bersenang hati.

Nb. Versi terbitan 1978, penerbit Djambatan: Jika air kotor terpakai kita (bait 2, baris 3); Kesemuanya itu diulang tiga kali (bait 3, baris 6); Doanya pendek saja (bait 5, baris 1). 

TUGU BUNDARAN KOTA


Data buku kumpulan puisi

Judul : Tugu Bundaran Kota
Editor : Ali Syamsudin Arsi
Penerbit : Dewan Kesenian Kota Banjarbaru bekerjasama dengan Sanggar Sastra Satu Satu Banjarbaru.
Cetakan : I, November 2010
Desain sampul : Binudi
Layout : Hery S
Tebal : iv + 218 halaman (169 puisi)

Beberapa pilihan “puisi anak” dalam Tugu Bundaran Kota

Kabar dari Lubang Galian

kabar dari lubang galian
kadang membawa kebahagiaan
kadang membawa kesedihan
bagi para pendulang intan
bila mendapat intan para pendulang
sangatlah senang
bila tidak mendapat intan para pendulang
sangatlah sedih
akan tetapi
mereka tak pernah putus asa
untuk menghidupi keluargaku

(karya Fitria Nurmussa’adah, lahir di Cempaka, 31 Maret 1998, SDN Cempaka 2 kelas VI)


Di Balik Cempaka

menggali tanah yang dalam
tak peduli panas atau hujan
tetap mereka lakukan
untuk menafkahi keluarga

hasil yang mereka dapatkan
hanya membayar
sejumput kelelahan mereka

namun bagi mereka
itu hasil yang besar

andai aku bisa membantu mereka
aku tak akan mungkin berdiam di sini
membiarkan mereka

yah,
begitulah
di balik cempaka

Cempaka, 10 Desember 2009
(karya Aulia Azizah, lahir di Cempaka, 18 Februari1996, SDN Cempaka 2 kelas VI)


Desa Cempaka

desa cempaka
adalah tempat kelahiranku
tempat aku menghirup udara
udara yang bersih dan sehat
aku senang tinggal di desa cempaka ini
akan tetapi
pada suatu hari aku menangis
karena aku harus meninggalkan desaku ini
tetapi sampai mati pun
aku tidak akan pernah
melupakan desa cempaka
selama-lamanya

(karya Fitria Nurmussa’adah, lahir di Cempaka, 31 Maret 1998, SDN Cempaka 2 kelas VI)

BUNGA-BUNGA LENTERA


Data buku kumpulan puisi

Judul : Bunga-bunga Lentera
Editor : Ali Syamsudin Arsi
Penerbit : Sanggar Sastra Satu Satu Banjarbaru bekerja sama dengan Dewan Kesenian Kota Banjarbaru
Cetakan : I, 2009
Supervisi : Ogi Fajar Nuzuli dan Hamami Adaby
Pemeriksa aksara : M. Mus’ab
Tebal : xiv + 166 halaman (137 puisi)

Beberapa pilihan “puisi anak” dalam Bungas-bunga Lentera

Kupu-kupu

kupu-kupu
sayapmu begitu indah
dengan warnamu yang menarik
saat kumelihatmu
terbang di atas bunga mawar
yang indah dan terayun pada tangkainya

memandang bunga-bunga
berwarna-warni
sangat lincah terbangmu
kian ke mari

senja mulai tiba
kau pun beterbangan
di antara pepohonan
untuk kembali pulang

Cempaka, April 2009
(karya Wahdaniah, lahir di Marabahan, 13 November 1996, SDN Cempaka 2)

MELATI UNTUK BUNDA


Data buku kumpulan puisi

Judul : Melati untuk Bunda
Penulis : Karsono H. Saputra
Penerbit : Wedatama Widya Sastra, Jakarta
Cetakan : I, April 2005
Tebal : vi + 25 halaman (25 puisi)
ISBN : 979-3258-39-X

Beberapa pilihan puisi anak Karsono H. Saputra dalam Melati untuk Bunda

Melati untuk Bunda

kupetik melati di sudut taman
kusuntingkan di sanggul bunda
sebagai pengganti mutiara hatinya
saat menuntut ilmu di sekolah


Si Belang Dua

putih dan coklat muda warna bulunya
bening dan tajam sorot matanya

ia senang berguling
lalu melenting
mengeong
dan duduk di pangkuan bila ingin dibelai

tak mau mencuri meski lapar
cuma memandang yang di meja makan

itulah si belang dua, kucing kami