Data buku kumpulan puisi
Judul : Melati untuk Bunda
Penulis : Karsono H. Saputra
Penerbit : Wedatama Widya Sastra, Jakarta
Cetakan : I, April 2005
Tebal : vi + 25 halaman (25 puisi)
ISBN : 979-3258-39-X
Beberapa pilihan puisi anak Karsono H. Saputra dalam Melati
untuk Bunda
Melati untuk Bunda
kupetik melati di sudut taman
kusuntingkan di sanggul bunda
sebagai pengganti mutiara hatinya
saat menuntut ilmu di sekolah
Si Belang Dua
putih dan coklat muda warna bulunya
bening dan tajam sorot matanya
ia senang berguling
lalu melenting
mengeong
dan duduk di pangkuan bila ingin dibelai
tak mau mencuri meski lapar
cuma memandang yang di meja makan
itulah si belang dua, kucing kami
Liburan di Rumah Kakek
di rumah besar itu
berkumpul banyak orang
ada orang-orang dewasa yang kusebut pakde,
bude, paklik, atau bulik
ada anak-anak yang kupanggil adik atau kakak
kami selalu makan bersama
orang-orang dewasa saling bicara
kadang dengan tertawa
anak-anak bercanda, kadang ada yang menangis
tapi kami bahagia di sekeliling kakek-nenek di desa
Sakit
ibu guru, maafkan aku
pe-er belum selesai kukerjakan
dan sekarang tak bisa mengikuti pelajaran
kemarin dokter bilang
aku harus minum obat
dan hari ini harus istirahat
Bulan
kata kakek
ada bidadari di bulan
yang akan membagi cantiknya
pada anak manis dan tidak nakal
kata ibu guru
bulan itu benda langit
yang tak berpenghuni
ayah,
mana yang benar di antara keduanya
Telepon
kita bisa bicara
walau tak bertatap muka
kita bisa bicara
walau kau nun jauh di sana
halo kawan …
apa khabarmu
liburan nanti, boleh aku
berkunjung ke rumahmu
…
ya, ya, sampai jumpa
Pengemis Kecil
seorang gadis kecil
berdiri di bawah lampu merah
perempatan jalan
menadahkan tangan
kubuka kaca jendela
kuulurkan tangan
dan, kulihat matanya berseri-seri
bunda, hari ini
aku rela tak jajan
dan tak menambah tabungan
Surat Kepada Tuhan
tuhan,
bolehkan aku tahu tentang nenekku
yang kau panggil sebulan lalu
bagaimana khabarnya
apakah batuk dan sesak napasnya masih mengganggu
tolong sampaikan
cucunya yang nakal sangat rindu
Sekolah
kata bunda
: sekolah itu
pintu dan jendela dunia
ilmu itu
pembuka cakrawala hati dan kepala
maka
aku harus rajin ke sekolah dan menuntut ilmu
supaya dadaku lapang dan kepalaku berisi
Ayah Bunda
waktu kecil dulu, bila ada rasa takut
aku selalu lari ke pelukannya
tangannya yang kokoh menenteramkan hatiku
dan ciuman ke kepala menjaga hidupku
selalu membelaiku
bila malam mengantarku ke dunia mimpi
lewat suaranya yang merdu
dan dongeng yang indah
dan, aku selalu menyusupkan kepala ke dadanya
ayah bunda
aku menyayangi mereka
Ibu Guru
tak pernah lelah tak pernah henti
berdiri di kelas penuh kasih
tak pernah marah, bahkan selalu senyum
meski sesekali aku nakal dan malas belajar
Hari Libur
tersentak aku bangun
aneh! tak ada dering jam membangunkanku
kubuka pintu kamar, sepi di luar
ayah bunda tak tampak
kulongok yu yem di dapur, tak ada
ah … rupanya tanggal merah
tralalala … aku kembali ke kamar
naik ke tempat tidur, menulis puisi hari libur
Tentang Karsono H. Saputra
Karsono H. Saputra lahir di sebuah desa kecil di
Prambanan, Klaten. Menulis sejak SMP dan pernah bergabung di Persada Studi Klub
asuhan Umbu Landu Paranggi. Kumpulan puisinya: Sajak-sajak Pendek Bulan Terang, Purnama di atas Cakrawala, Bulan Bulat
Laut Pasang, Bulan di Lengkung Langit, Purnama Menyentuh Stupa, dan Sketsa. Karya fiksinya yang lain: Genderang Perang di Padang Kurusetra dan
Matahari Senjakala. Karya nonfiksi: Aspek Kesastraan Serat Panji Angreni,
Percik-percik Bahasa dan Sastra Jawa, Puisi Jawa: Struktur dan Estetika, dan Serat Macapat.
Catatan Lain
Buku Kecil berisi kumpulan puisi anak-anak ini dicetak
hard-cover. Halaman dalamnya pun memiliki kertas yang cukup tebal dan
mengkilap. Tak ada biodata penyair di buku tersebut. Saya mengambil biodata
penyair dari buku kumpulan puisinya yang lain, yaitu sketsa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar