Data buku kumpulan puisi
Judul : Pohon Duka Tumbuh di Matamu, Sehimpun Sajak Rindu
Penulis : Khrisna Pabichara
Cetakan : I, 2014
Penerbit : Indie Book Corner, Yogyakarta.
Tebal : 240 Halaman (120 puisi)
ISBN : 978-602-3090-28-0
Penyelaras akhir : Mataharitimoer, Utami Utar, Amaliana Widya Utami
Tata letak : Irwan Bajang
Ilustrasi dalam : Prajna Dewantara
Desain sampul : Ega Fansuri, Irwan Bajang
Pohon Duka Tumbuh di Matamu terdiri atas 5 bagian, Tentang Rindu yang Menabahkan dan Menubuhkan
Kasihku (26 puisi), Tentang Luka dan Segala yang Suka Kubaca Diam-diam
(21 puisi), Tentang Seseorang dan Sesuatu yang Menetap di Kepalaku (32
puisi), Tentang Kopi dan Pahit Harapan yang Kerap Kita Sesap Bersamaan
(17 puisi) dan Tentang Doa dan Gerutu Doa yang Tak Habis-habis Kulafalkan
(24 puisi).
Beberapa pilihan puisi Khrisna Pabichara
dalam Pohon Duka Tumbuh di Matamu
Lebaran, Kenangan, dan Keluarga Tanpa Bapak di
Sebuah Kaleng Khong Guan
Masih ingatkah kau pada percakapan kita
ihwal keluarga tanpa Bapak di sebuah kaleng
Khong Guan baru sehari selepas Lebaran?
Waktu itu, mati-matian kau bantah aku
perihal si bapak yang tak ke mana-mana
lantaran dialah yang memotret anak-istrinya
Alih-alih memotret, katamu, si bapak
sedang berangkat perang dan sendirian
merayakan Lebaran di kaleng wafer lain
Lalu, harapan kita sepakat: mudah-mudahan
anak-anak kita, kelak, tidak mengalami luka
nasib bak anak-anak di kaleng penganan itu
Tetapi, bukan itu yang hendak kuingatkan
Ada masa-masa kita rebutan wafer pertama dan rindu
kita berceceran
setelahnya.
Tiba-tiba kita teringat cerpen Hamsad. Duh,
masih maukah kamu menghapus bekas wafer
di bibirku dengan bibirmu yang oh?
Juli 2014
Semesta Cinta
Sebut saja hatimu telah ditumbuhi cinta
dari yang lain, merinduimu sering kali
lebih membahagiakan dibanding memilikimu.
lalu apa yang kamu namai rindu, sebenarnya,
hanyalah hampa di semesta cinta
kamu semacam kopi, seberapa pahit pun
akan selalu kucari
Juli 2011