Data buku kumpulan puisi Musi yang Manis Kekasihku
Judul : Musi yang Manis Kekasihku
Penulis : Eko Putra
Cetakan : 1, Mei 2010
Penerbit : Bejana, Bandung.
Tebal : 63 hlm. 14 x 20 cm (50 judul puisi)
Beberapa pilihan puisi Eko Putra dalam Musi yang Manis Kekasihku
Di Danau Ulak Lia
cuaca telah menjadi musim
yang terapung
di antara genangan yang tenang
dan sembilan arah
di setiap akar dan bunga teratai
tak ada lagi
yang dapat kusangsikan
pada mereka yang mengerami telur
atau mungkin seperti berudu
kini dia telah menungguku
lewat batuan cadas
dan pepohonan lapuk di seberang
ini cintaku
dari sesuatu yang dimakan zaman
beserta cuaca
dan langit yang merona
2009
Bukit Kulim
kutuju sebuah persimpangan, daun-daun akasia bergoyang,
angin rendah datang melunakkan langkah.
aku telah melihat langit, yang turun di kedua lembah, di sana
di bukit-bukit terjal yang memiliki seribu kemungkinan
menumbuhkan pepohonan
ada juga menara, bernyanyi merapatkan cakrawala, tentang
betapa luas dan sempitnya
suatu dunia dan masa.
2009
Sajak dari Ladang
bunga-bunga kacang
angin mengeram rumput palma
dan kupu-kupu yang bermain
di dedaunan berumbai
di bawah ciap angin puyuh
tempatku meneduhkan
segala rupa rahasia di bukit duri
batang-batang lengkuas
ruas kunyit, rimbun serai
di bawah hembusan angin perdu
mengingatkan pada sesuatu
2008
Rumah musim
dinding-dinding hujan
mengguyur tanah, mengepung cinta
mengubah sisa pepohonan menjadi jamur
dan mencari hidupnya sendiri
mengalir dari rangkaian semadi yang terus berlalu
melalui nasib diri, menari-nari dengan sendiri
2008
Lubuk Bintiale
kayu-kayu terdampar
menjadi gelondongan zaman
yang mulai menyapa diriku
di atas tanah untuk kau sebarkan
melalui pelabuhan
dan menghidupi segala
matahari yang kau simpan
di antara sebuah kearifan
setiap akar, setiap lampu
yang jadikan semangatku
seperti perahu-perahu itu
di atas lampu yang kerlap-kerlip
melayari belia cintaku
2008
Tentang Eko Putra
Lahir di desa Kertajaya, Kab. Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, 19 Juni 1990. Puisi banyak tersebar di berbagai media massa dan antologi puisi bersama. Musi yang Manis Kekasihku merupakan buku puisinya yang pertama. Ia berumah maya di http://ekoputra-puisi.blogspot.com. Sekarang tinggal di kampung halamannya, desa Keramat Jaya, dan bergiat di bidang kemasyarakatan sebagai pemuda teladan harapan bangsa. Hehe…
Catatan Lain
Buku ini saya dapatkan dengan jalan barteran buku. Saya yang lebih dulu ngirim Pewaris Tunggal Istana Pasir. Taunya dia cuma menitipkan bukunya lewat Hajri, saat ketemuan dalam Pertemuan Penyair Nusantara IV di Brunei. Tanggal yang dia tulis di bukunya, 18 Juli 2010, dan sebuah balasan kata makian: …diberaki kesepian kau… Hahaha
Bagaimana syarat & ketentuan pengiriman naskah antologi puisi ?? mohon balasannya segera, trims.
BalasHapusSaya agak bingung menjawabnya. Tapi bisa kirim ke sini saja m.nahdiansyah.abdi@gmail.com.
Hapussaat kutemukan kata.disinilah aku bermuara. padamu...Salam
BalasHapusBanyak motif orang untuk menulis puisi dan membukukannya. Yang penting, jalani aja om... hehe
BalasHapusPikirkanlah, jika menulis puisi hanya untuk mencari nama, maka terasa tawarlah semua. Namun saat menulis puisi disertai hasrat mencintai sesama, memberi setulus bisa, niscaya akan lain rasanya.
BalasHapusNggih, salut saya dengan sampeyan. Kesetiaan memang tiada harganya. Salam takzim saya untuk setiap puisi yang tercipta dan juga kepada semua penyair.
BalasHapusBagaimana cara dapet buku eko putra?
BalasHapussepertinya masih dijual di shoopee
BalasHapus