Data buku kumpulan puisi
Judul : Kerikil Tajam dan yang Terempas
dan yang Putus
Penulis : Chairil Anwar
Cetakan :
XVI, 2007)
Penerbit :
PT. Dian Rakyat, Jakarta
Tebal :
56 halaman (38 puisi)
ISBN :
979-523-065-4
Kulit muka :
Su Lan
Vignet :
O. Effendi
Beberapa pilihan puisi Chairil Anwar dalam Kerikil Tajam dan yang
Terempas dan yang Putus
Nisan
Untuk
Nenekanda
Bukan kematian benar menusuk kalbu
Keridlaanmu menerima segala tiba
Tak kutahu setinggi itu atas debu
Dan duka maha tuan bertakhta
Oktober 1942
Sendiri
Hidupnya tambah sepi, tambah hampa
Malam apa lagi
Ia memekik ngeri
Dicekik kesunyian kamarnya
Ia membenci. Dirinya dari segala
Yang minta perempuan untuk kawannya
Bahaya dari tiap sudut. Mendekat juga
Dalam ketakutan-menanti ia menyebut satu nama
Terkejut ia terduduk. Siapa memanggil itu?
Ah! Lemah lesu ia tersedu: Ibu! Ibu!
Pebruari 1943
Hukum
Saban sore ia lalu depan rumahku
Dalam baju tebal abu-abu
Seorang jerih memikul. Banyak menangkis pukul
Bungkuk jalannya – Lesu
Pucat muka – Lesu
Orang menyebut satu nama jasa
Mengingat kerjanya dan jasa
Melecut supaya terus ini padanya
Tapi mereka memaling. Ia begitu kurang tenaga
Pekik di angkasa: perwira muda
Pagi ini menyinar lain masa
Nanti, kau dinanti-dimengerti!
Maret 1943
Di Mesjid
Kuseru saja Dia
Sehingga datang juga
Kamipun bermuka-muka
Seterusnya Ia bernyala-nyala dalam dada
Segala daya memadamkannya
Bersimpuh peluh diri yang tak bisa diperkuda
Ini ruang
Gelanggang kami berperang
Binasa-membinasa
Satu menista lain gila.
29 Mei 1943
Buat Gadis Rasid
Antara
daun-daun hijau
padang lapang dan terang
anak-anak kecil tidak bersalah, baru bisa
lari-larian
burung-burung merdu
hujan segar dan menyebur
bangsa muda menjadi, baru bisa bilang “aku”
Dan
angin tajam kering, tanah semata gersang
pasir bangkit mentanduskan, daerah dikosongi
Kita terapit, cintaku
-
mengecil diri, kadang bisa mengisar setapak
Mari kita lepas, kita lepas jiwa mencari jadi
merpati
Terbang
mengenali gurun, sonder ketemu, sonder
mendarat
- the only possible non-stop flight
Tidak mendapat
Krawang – Bekasi
Kami yang kini terbaring antara Krawang-Bekasi
tidak bisa teriak “Merdeka” dan angkat senjata
lagi
Tapi siapakah yang tidak lagi mendengar deru
kami,
terbayang kami maju dan berdegap hari?
Kami bicara padamu dalam hening di malam sepi
Jika dada rasa hampa dan jam dinding yang
berdetak
Kami mati muda. Yang tinggal tulang diliputi
debu.
Kenang, kenanglah kami.
Kami sudah coba apa yang kami bisa
Tapi kerja belum selesai, belum apa-apa
Kami sudah beri kami punya jiwa
Kerja belum selesai, belum bisa
memperhitungkan arti 4-5 ribu nyawa
Kami Cuma tulang-tulang berserakan
Tapi adalah kepunyaanmu
Kaulah lagi yang tentukan nilai tulang-tulang
berserakan
Ataukan jiwa kami melayang untuk kemerdekaan
kemenangan dan
harapan
atau tidak untuk apa-apa,
Kami tidak tahu, kami tidak lagi bisa berkata
Kaulah sekarang yang berkata
Kami bicara padamu dalam hening di malam sepi
Jika dada rasa hampa dan jam dinding yang
berdetak
Kenang, kenanglah kami
Teruskan, teruskan jiwa kami
Menjaga Bung Karno
Menjaga Bung Hatta
Menjaga Bung Sjahrir
Kami sekarang mayat
Berilah kami arti
Berjagalah terus di garis batas pernyataan dan
impian
Kenang, kenanglah kami
Yang tinggal tulang-tulang diliputi debu
Beribu kami terbaring antara Krawang-Bekasi
Tentang Chairil Anwar
Chairil Anwar lahir
di Medan, 26 Juli 1922. Berpendidikan MULO (tidak tamat). Pernah menjadi
redaktur “Gelanggang” (ruang kebudayaan Siasat, 1948-1949) dan redaktur Gema
Suasana (1949). Kumpulan sajaknya, Deru
Campur Debu (1949), Kerikil Tajam dan
Yang Terampas dan yang Putus (1949), dan Tiga Menguak Takdir (bersama Rivai Apin dan Asrul Sani, 1950).
Chairil Anwar dianggap pelopor angkatan 45. Ia meninggal di Jakarta, 28 april
1949. Hari kematiannya diperingati sebagai Hari Sastra di Indonesia.
Catatan
Lain
Buku ini terbagi
dalam 2 subjudul yaitu Kerikil Tajam
(29 puisi) dan Yang terampas dan yang
putus (9 puisi). Harga buku ini Rp. 28.500,- Beli pada Januari 2008. Oleh
Hajri. Haha. Terusik di rak bukunya yang nyaman tanggal 28 Desember 2011.
Hi, aku mau nanya dimana ya saya bisa mendapatkan buku ini? Soalnya aku lagi nyari2 toko yang jual buku ini. Makasih banyak ya!
BalasHapusSaya pernah lihat buku ini di TB Karisma, di kota saya, Banjarbaru... Entah di kotamu? Trims sudah mampir
BalasHapusAku dari Jakarta. Bisa bantuin kirim ke aku ga? Aku bayar harga buku termasuk uang ongkir. Bisa di-contact ke email aku funkie(dot)nikita(at)gmail(dot)com
BalasHapusMakasih before yaa.
Ok. silakan mbak/ibu Nurul cek e-mail. Trims.
Hapusmba aku juga bisa pesan tidak aku lg cari2 alamatku jakarta utara email. uwi.rita@yahoo.co.id
HapusSebuah lubang peluru menembus dadanya. Ia tertidur tapi tidak tidur sayang ". Apa ini jg puisi Chairil Anwar ?. Judulnya apa ?.
BalasHapusBukan chairil anwar, tapi Toto Sudarto Bachtiar, judulnya "Pahlawan tak Dikenal".
Hapus