Data buku kumpulan puisi
Judul : Percakapan:
Antara Hujan dan Daun
Penulis :
Muhammad Syamsuddin
Publikasi : I, 2014
Penerbit : -
Tebal : 123 halaman .pdf
(100 judul puisi)
Gambar sampul : http://www.free-power-point-templates.com
Link download ebook : http://m.kompasiana.com/post/read/655607/1/koleksi-seratus-puisi-pendek-free-ebook.html
Catatan : merupakan
kumpulan puisi yang pernah dipublikasikan di Kompasiana antara 16 Januari 2014
s.d. 8 Mei 2014
Beberapa pilihan puisi Muhammad
Syamsuddin dalam Percakapan: Antara Hujan dan Daun
Percakapan dengan Tarian Sufi
tarian, ini gerakan melingkar jenis apa lagi?
o, aku butuh akurasi kecepatan berputar tanpa
henti
agar aku rela terlepas dari tarikan gravitasi
diri.
Bandung, 6 Februari 2014
Percakapan dengan Hujan
hujan, apa kabar?
seperti biasanya kau hanya tersenyum,
dan secara rahasia kau tebarkan harapan.
Bandung, 7 Nopember 2013
Percakapan dengan Angin
angin, kemana lagi arah hembusan ritualmu?
o, entahlah, aku hanya menyempurnakan
sisa hitungan tasbihku.
Bandung, 26 Januari 2014
Percakapan dengan Bunga
bunga, isyaratkan saat mekar tiba musim ini!
o, tidak ada pilihan rencana bergegas
menyingkap rahasia kemurnian pesonanya.
Bandung, 29 Januari 2014
Percakapan dengan Jalan Setapak
jalan, siapakah kini pejalan kaki pilihan?
o, aku pilih saja pelintas jalan kehidupan
yang sempat menyimpan rahasia impian.
Pekalongan, 2 Februari 2014
Percakapan dengan Embun
embun, wujud akhir apa yang kau ingini?
o, apapun, aku hanya mentaati
rahasia kepatutan alam ini.
Bandung, 2 Februari 2014
Percakapan dengan Tangan
tangan, masihkah kau genggam cemasmu?
o, aku mengkhawatirkan saat-saat keliru
memaknai kepenatan hati menapaki cintaMu.
Bandung, 22 Februari 2014
Percakapan dengan Kijang di Taman Monas
kijang, memadaikah rumput hijau ini untukmu?
o, aku hanya merisaukan pagar pembatas gerakku
untuk menjangkauMu sebagai pelunas rasa rindu.
Jakarta, 3 April 2014
Percakapan dengan Semut
semut, remah makanan apa tak sengaja kau jumpa?
o, antusias aku panggul sebutir nasi yang
tersisa
sebagai sanjungan padaMu atas kecukupan rezeki
yang ada.
Bandung, 23 Maret 2014
Percakapan dengan Kereta Api
kereta api, beritahukan kemana arah relmu
menuju!
o, jalurku hanya sampai di persimpangan titik
temu
antara keluasan maafMu dan ketakpantasan
lakuku.
Jakarta, 3 Maret 2014
Malam Masih Muda
simaklah tetes hujan terakhir yang masih
tersisa
adakah tak sengaja kau temui keteraturan nada?
~ Schubert’s unfinished symphony mengudara.
Bandung, 13 April 2014
Percakapan dengan Kamera
kamera, abadikan langkah di jalan setapak
menuju diriku!
o, aku akan ambil gambar dari sudut bidik
hatimu
untuk memungut yang tersisa dan luput dari
harapanmu.
Bandung, 2 Mei 2014
Percakapan dengan Daun
daun, apa yang diputuskan ingin kau hindari
dari rimbunmu?
o, aku justru menghimpun hujan dan terik
matahari dalam diriku
sebagai kecukupan bekal harian untuk ritual
kepatuhanku padaMu.
Bandung, 3 Mei 2014
Puisi Hati, Aku Pasrah
puisi hati, silakan saja pilih sendiri
kata-kata yang akan kau seleksi
aku hanya instrumenmu, memberi arti.
Bandung, 19 April 2014
Percakapan dengan Kata
kata, kabari pilihan hidup yang kau ingini!
o, aku cukupkan saja sibuk menghidupi tiap
huruf
agar kalimatMu bisa dimengerti setiap hati.
Bandung, 29 Januari 2014
Tentang Muhammad Syamsuddin
Dalam ebook tak ada biodata penyair. Sebagai ebook cukup lumayan, ada
cover, daftar isi yang bisa nge-link. Tapi tak ada informasi tentang publikasi
pertama buku maupun penerbitnya, meskipun misalnya itu dikarang-karang sebagai
penerbit sendiri. Hanya kita temukan alamat Email: msyamsuddin8@gmail.com dan sedikit pengantar/pendahuluan.
Catatan
Lain
Ebook ini memuat
pendahuluan. Kata si penyair, judul Percakapan: Antara Hujan dan Daun
ini merujuk pada lintasan perjalanan berbagai percakapan antara puisi pertama
yang berjudul Percakapan dengan Hujan dan puisi terakhir yang berjudul Percakapan
dengan Daun. Rentang waktu penulisan koleksi puisi pendek ini sekitar 4
bulan, dimulai dengan puisi pertama yang ditayangkan (published) di Kompasiana
pada tanggal 16 Januari 2014 sampai puisi terakhir yang ditayangkan pada
tanggal 8 Mei 2014. Dituturkan penulis bahwa tema puisi di koleksi ini sangat
beragam dan berkisar tentang keagunganNya, keindahan, rasa syukur, harapan,
impian, harmoni, keseimbangan, kefanaan, keriangan, kesabaran, ketenangan,
kepasrahan dan sebagainya. Kebanyakan judul puisinya diawali dengan Percakapan, meski demikian ada beberapa
pengecualian. Bentuk percakapan tidak melulu dengan benda-benda alam, ada juga
yang sedikit absurd macam Percakapan
dengan Kurikulum atau Percakapan
dengan Pembangunan atau Percakapan
dengan berkas ujian mahasiswa. Puisinya serba pendek. Tiga baris saja
kebanyakannya atau malah seluruhnya? Saya tak cukup jeli mencermati satu demi
satu 100 puisi itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar