Data buku kumpulan puisi
Judul
: Puisi-puisi Nakal dari Pesantren
Penulis : Ibnu
Burdah
Cetakan
: I, Januari 2015
Penerbit
: Mitra Pustaka, Yogyakarta.
Tebal
: xvi + 164 halaman (358 puisi)
ISBN
: 978-602-8480-72-7
Penata
aksara : Dwi Agus M.
Desain
cover : Edhi Arianto
Prolog
: Kuswaidi Syafiie
Puisi-puisi Nakal dari Pesantren, secara tematis, terdiri dari 14 bagian, yaitu Keagamaan (32 puisi), Keilmuan (3o puisi), Moral (32 puisi), Sosial-Ekonomi (27 puisi), Politik
(25 puisi), Kebangsaan (34 puisi), Timur Tengah dan Dunia Islam (9 puisi), Hubungan Antaragama (8 puisi), Bahasa Sastra (18 puisi), Filsafat (22 puisi), Sufisme (39 puisi), Budaya dan Karakter (26 puisi),
Hubungan Internasional (12 puisi), dan Psikologi (44 puisi).
Beberapa pilihan puisi Ibnu Burdah dalam Puisi-puisi Nakal dari Pesantren
Bumi Berlobang
Apabila semua orang
mengamalkan petuah
sedia payung sebelum hujan,
niscaya
bumi banyak berlobang.
Sebab
semua orang menyiapkan
kuburan
sebelum
hari kematian.
Doktor Musyrik
Yang Maha Awal dan Maha
Akhir adalah dua
sifat Tuhan
Berhati-hatilah jangan
sampai musyrik
kepada-Nya
Sebab banyak doktor
menuhankan
disertasi abadinya,
tanpa buah karya
selanjutnya.
Seminar Internasional
Bangsa Indonesia adalah
bangsa besar
sangat menghormati
dan menghargai bangsa lain.
Wajar
apabila dalam satu seminar
terdiri ratusan orang
satu di antaranya bule,
maka seminar menggunakan
bahasa bule
sekalipun
sebagian besar peserta
tidak paham.
Seminarnya pun kemudian dinamakan
dengan seminar
internasional
Kebebasan
Siapa bilang manusia lahir
dalam kebebasan
Buktinya, ia tidak punya
hak memilih orang tua
yang melahirkan
Sufi
Sulit sekali mendefinisikan
kata sufi saat ini,
karena
banyak sekali macamnya.
Mulai sufi amali,
sufi nadlari,
sufi tradisi,
sufi modern-perkotaan
dan sebagainya.
Dengan beragamnya definisi,
hampir semua orang bisa
dikatakan sebagai sufi.
Surga
Semua orang merindukan
surga
kecuali barangkali
yang sudah di sana.
Pandangan Baik
Setiap orang memandang
dirinya
sebagai baik
karena
ia memahami benar dirinya.
Kita tak pernah menemukan
orang lain
sebagai baik
sebelum kita mampu
memahaminya.
Rangkap Jabatan
Susahnya zaman ini
Karena banyak orang
merangkap jabatan dan
peran
Hakim merangkap pembela
penjahat
Jaksa merangkap makelar
Polisi merangkap asisten
pencuri
Ilmuwan, kiai, dan politisi
merangkap
“pedagang” harga diri
Aktivis agama merangkap
tuhan
Para pengkhotbah merangkap
setan
Pemimpin merangkap perampok
Wakil rakyat merangkap
penipu rakyat
Dan rakyat merangkap
pemberontak
Kematian Tuhan
Tuhan telah mati
di tangan para teolog
filosof dan kawan-kawannya,
karena ia hanya berupa
rumus-rumus belaka,
bukan Dzat Yang Serba Maha.
Ia justru sering memancar
kuat
di tubuh-tubuh orang yang
terlihat hina.
Nabi dan Rasul
Nabi dan Rasul adalah
pemimpin
yang dipilih secara
sangat tidak demokratis
Anti Kehilangan
Jalan terbaik
agar tidak kehilangan
kekuasaan atau harta
benda
adalah
dengan tidak memilikinya
Lari ke Dunia Harapan
Penguasa sangat tangguh
dan super diktator
sekalipun
tak akan mampu mengontrol
mimpi
orang-orang yang dikuasai
Pantas apabila orang
tertindas
dan putus asa
selalu melarikan diri
ke dunia harapan
dengan mengendarai teologi
mimpi:
Ratu Adil, Messiah, atau
al-Mahdi.
Setetes Air Mata
Setetes air mata seorang
raja
atau pangeran
kadang jauh lebih berharga
daripada
sejuta nyawa
Nestapa Modernitas
Nestapa manusia modern
adalah
ia selalu menjadwal
secara cermat dan ketat
di mana, kapan, dan
bagaimana
ia harus tertawa,
mimpi,
mengigau
dan semacamnya.
Orang Tua
Orang tua pasti pandai
bercerita
namun belum tentu pandai
mendengarkannya
Kesan
Banyak di antara kita
bekerja keras
banting tulang
bukan untuk memenuhi
kebutuhan
tetapi
untuk memperoleh kesan.
Gaji Ikhlas
Salah satu tanda keshalihan
dan keikhlasan seseorang
adalah
suka bekerja sangat keras
dengan gaji
sekecil-kecilnya.
Naif memang, tapi itulah
kenyataan.
Petinju
Bagaimanapun “petinju” yang
diadu
tidak boleh sangat pandai
sebab dikhawatirkan
mereka justru berkoalisi
untuk membantai wasit dan
dewan juri
Gadis Sekarang
Gadis-gadis sekarang cepat
sekali
memperoleh pasangan.
Itu bukan karena
mereka gadis-gadis murahan.
Akan tetapi
diskon-diskon yang mereka
berikan
sebelum hari pernikahan
sungguh menggiurkan.
Daur Ulang Sejarah
Konflik Arab Israel adalah
buah nyata
ngototnya salah satu pihak
mendaur ulang
sampah-sampah sejarahnya
Revolusi Arab
Bangsa-bangsa Arab adalah
maniak revolusi.
Berdirinya negara-negara
Arab di Timur adalah
hasil Revolusi.
Revolusi Arab Raya namanya.
Revolusi itu adalah
perlawanan (pengkhianatan)
terhadap Turki Ustmani.
Revolusi rakyat Arab saat
ini adalah
revolusi terhadap revolusi
Revolusi rakyat mesir
menghancurkan
revolusi Nashir yang
menjadi tempat Mubarak
berpijak
Revolusi rakyat Libya
hendak menghancurkan
revolusi Hijau
yang dipimpin Qaddafi.
Demikian pula Yaman,
Suriah, Aljazair dan
lainnya.
Pokoknya, Revolusi diganti
revolusi dan
diganti lagi oleh revolusi.
Profesi Menunggu
Pedagang adalah orang yang
pekerjaannya
menunggu pembeli
Pegawai Negeri adalah orang
yang pekerjaannya
menunggu hari
Sedangkan mahasiswa adalah
orang yang
pekerjaannya
menunggu dosennya
Allahu Akbar
Tidak semua Allahu Akbar
memiliki arti
Allah Maha Besar.
Jangan sekali-kali menyamakan
Allahu Akbar nya para
jurkam
di panggung-panggung
kepalsuan
Dengan Allahu Akbarnya
penjual koran yang
letih kepanasan
demi anak bayinya yang
kelaparan.
Penguasa Indonesia
Hati kecil saya mengatakan
Presiden kita adalah orang
jujur, tulus, dan
selalu bekerja keras
untuk memajukan dan
memakmurkan
rakyatnya
Nurani saya juga mengatakan
umumnya rakyat Indonesia
adalah rakyat yang
baik,
tidak menuntut, bahkan
mudah nrima atas
situasi apa saja.
Tanah dan air kita adalah
tanah air yang tiada
bandingnya,
paling pemurah meskipun ia
kadang marah
Tetapi ingat, penguasa
Indonesia bukan mereka
Namun
Pemilik media,
para biduan,
pengusaha,
para preman
dan sedikit cendekia.
PSK
Pekerja Seks Komersial
adalah
orang yang paling
memanfaatkan masa muda
sebelum datang masa tua
Kejayaan Penyair
Kejayaan penyair
biasanya adalah
di saat kekalahannya di
dunia nyata
Manajemen Hati
Orang yang pandai menata
hati
mampu menikmati jalan
panas-mendaki
sebagai perjalanan yang
sejuk
dan landai
Tentang Ibnu Burdah
Dr. Ibnu Burdah, MA., lahir di
Trenggalek, Jawa Timur, 3 Desember 1976. Di samping pernah nyantri, penulis
juga belajar di jurusan Bahasa dan Sastra Arab, UIN Sunan Kalijaga, dan Fisipol
UGM. Saat ini mengajar di jurusan Bahasa dan Sastra Arab, Fakultas Adab, UIN
Sunan Kalijaga, Yogyakarta. Bukunya al: Kristal-kristal
Cinta Pujangga, Filsuf, Sufi dan Nabi (Pustaka Pelajar, 2014), Pendidikan Karakter Islami SD, SMP, SMA
(2013), Segitiga Tragedi Tanah Palestina
(2012), Konflik Timur Tengah, Islam Kontemporer:
Revolusi dan Demokratisasi (2014), dan Mutiara-mutiara
Hikmah Kebahagiaan Sejati (2011).
Catatan Lain
Saya hanya ingin mengutip apa kata
penulis di paragraf akhir pengantar buku ini (hlm. xiii) : Semoga buku ini
dapat memberikan “selingan” bagi perjalanan hidup para pembaca untuk menjadi
“nakal”, mengerti, dan sukaria menertawakan diri dan semua secara cerdas,
khusyuk, dan “bertenaga.”
Sekian,
terima kasih.
Oya,
Kuswaidi Syafiie menulis 6 halaman/11 paragraf prolog. Yang saya ingat dan
bikin senyum-senyum, adalah ketika Gus Kuswaidi menyebut Ibnu Burdah sebagai
penyair “tiban”. Hahaha, ada-ada saja…..
artikelnya sangat bagus gan.. jangan lupa berkunjung juga ke toko si nakal yang menjual berbagai macam kaos nakal
BalasHapus