Data buku kumpulan puisi
Judul : My Allah, My Rasul,
and Your Hajj
Penulis : Zeffry Alkatiri
Cetakan : I, 2014
Penerbit : Akbarmedia, Jakarta
Timur
Tebal : 112 halaman (96 puisi)
ISBN : 978-602-9215-28-1
Editor : Yaya Ganis
Desain sampul : Ari
Ardianta
Tata letak : Sahrul
(I-young)
My Allah, My Rasul, and
Your Hajj, terdiri dari 3 bagian, yaitu Part 1: My Allah
(45 puisi), Part 2: My Rasul (25 puisi), dan Part 3: Your Hajj
(26 puisi).
Beberapa pilihan puisi Zeffry Alkatiri dalam My
Allah, My Rasul, and Your Hajj
My Allah 6
Siapa sesungguhnya yang membayar:
Agar bumi ini terus berputar?
Bumi ini
bukanlah kumidi
Yang dapat kau pinta putar
Dengan
uang yang mampu kau sodorkan
Melalui loket di depan pintu masuknya.
Jadi,
Siapa sesungguhnya yang membayar:
Agar bumi ini terus berputar?
My Allah 18
Dari dan buat: Artha M Akbar
Persoalan hidup kita amatlah sederhana
Dibanding jaringan atau susunan tubuh manusia
Yang luar biasa rumitnya,
Tak terjangkau oleh pikiran,
Tetapi semuanya beres diurus olehNya.
Di Tempat Ibadahmu 2
Semewah dan serumit apapun
Rumah ibadah yang kalian bangun,
Belum tentu dapat mengundang
Tuhan untuk datang.
Ibadahku
Ruku dan sujud kepadamu
Bukanlah perbuatan bodoh
Itu lebih baik
Daripada tunduk patuh
Pada kebohongan rezim zholim
Yang seakan menguasai
Kehidupan kami.
Tahun Baru Masehi
Semoga Malaikat Izrofil
Tidak ikut merayakan tahun baru,
Tak dapat dibayangkan,
Seandainya dia ikut
Meniup terompetnya.
My Allah 3
: Manusia lebih suka memilih
Apa yang dia suka
Dan bukan apa yang Allah suka.
Apakah
mereka menyangka
Arwahnya
diterima
Oleh
para dewa buatannya?
Sungguh,
Batu dan perunggu itu
Tak mampu berbuat sesuatu.
Apakah mereka menyangka
Dapat hidup abadi
Dengan membangun kokoh makam-makam
Untuk bersemayam?
Sungguh,
Mereka tak sanggup melawan alam.
My Allah 15
Bunga dan daun yang merekah
Tidak pernah kedengaran suaranya
Mereka diam-diam bersyukur
Dapat memperlihatkan keberadaannya
Kepada makhluk lain ciptaanNya.
LafazMu 3
Adakah yang mampu menyamai
Gelombang kelembutan
Bunyi bahasaMu?
Di dalam
lafazMu
Begitu
banyak terhampar
Tanda-tanda
Penunjuk
arah ke rumahMu.
My Rasul 14
Andai,
Kau tidak diberi amanah dan perintah
Kami tidak akan tahu
Bagaimana seharusnya beribadah
Andai,
Kau
tidak pindah ke Madinah
Kami
tidak akan tahu
Bagaimana
memaknai maksud Hijrah
Andai,
Kau tidak menikah
Kami tidak akan tahu
Bagaimana hidup berkeluarga yang sakinah.
Andai,
Kau
tidak melakukan peperangan
Kami
tidak akan tahu
Bagaimana
seharusnya menghadapi lawan.
Andai,
Kau tidak mengatur harta rampasan
Kami tidak akan tahu
Bagaimana mengasuh yatim dan perempuan.
Andai,
Kau
tidak mengikat perjanjian
Kami tidak akan tahu
Bagaimana seharusnya membuat
perdamaian.
Andai,
Kau tidak memberi pengampunan
Kami tidak akan tahu
Bagaimana seharusnya melepaskan dendam.
My Rasul 16
Pintu itu tidak akan mungkin terbuka,
Jika bukan engkau yang membukanya.
Kau
diberiNya kunci
Untuk
membuka pintu-pintu yang tertutup,
Juga
untuk menutup pintu-pintu yang terbuka.
Mereka menawarkan dua buah pintu,
Tapi hanya dengan kasat mata,
Kau dapat melihatnya
Bukan pintu rumahNya.
PintuNya
itu sebenarnya selalu terbuka,
Tapi
jika kita melihat dengan sebelah mata,
Seakan-akan
tertutup.
Dia menawarkan dua buah pintu,
Tapi kita selalu memilih yang mudah terbuka,
Kita enggan untuk mencoba mengetuknya.
Engkau
menuntunku,
Hingga
sampai ke pintu gerbang-Nya.
My Rasul 15
Jangan kau takut
Akan ancaman suara
Dan jangan kau merasa senang dulu
Atas surah-surah
My Rasul
Bukanlah seorang pengecam
Ataupun pemberi angan-angan
Kecuali bagi mereka
Yang menolak atas
Peringatan dalam Al Quran
Pahala dan Dosa
Dizholimi = berpahala
Menzholimi = berdosa
Menutup aib = berpahala
Membuka aib = berdosa
Meluaskan silaturahim = dapat rezeki
Menutup silaturahim = dapat pepesan kosong
Bijak lapang dada = berpahala
Menyimpan dendam, iri, dan dengki = berdosa
Memberi kepada yatim dan duafa = berpahala
Memberi kepada pemeras dan koruptor = tidak menjadi
darah.
My Rasul 11
Apakah aku mampu melindungimu
Ya Muhammad?
Ketika mereka mencercamu
Yang keluar dari mulut yang bau.
Maafkan
aku ya Rasul
Ketika
masih kecil
Mereka
menyuruhmu
Untuk
melemparimu dengan batu.
Maafkan aku ya Muhammad
Ketika mereka menyuruhku membunuhmu
Dengan imbalan hanya puluhan ribu.
Kami pun
mungkin tidak mempercayaimu
Ya
Muhammad,
Pada
saat kami hidup sezaman denganmu.
Akulah si pemukul genderang
Dari kubu kaum fasik
Yang menyaksikan perang dari belakang
My Rasul 12
Seorang tua menggunakan tongkat
Berjalan perlahan
Disapa dan menyapa siapa yang ditemuinya
Menuju masjid Quba
Seorang tua menggunakan tongkat menaiki ontanya
Jalan perlahan
Menyapa dan disapa oleh siapa yang ditemuinya
Menuju masjid Qiblatain
Seorang tua menggunakan tongkat menaiki ontanya
Jalan perlahan dan diiringi
Oleh para penyapanya
Menuju Ma’kah Al Mukaromah.
Jumrah
Melempar jumrah
Bukanlah hiburan permainan
Anak-anak di pasar malam
Yang kau lempari dengan sekuat tenaga
Berharap dapat hadiah.
Dengan
kerikil Jumrah ini
Aku
berjihad melawan
Iblis
laknat tanpa penat
Kalau
hanya sekedar
Menimpuk!
Aku
masih mampu
Tapi,
Menghalau
bisikannya
Sungguh
aku masih jauh.
Arafah
Jangan kau tertinggal
Atau terlelap di Arafah
Sebab itu hanya persinggahan sementara
Seperti hidup di dunia
Pada
hari itu,
Para
pemburu surga
Melepaskan
ribuan panahnya
Sebagian
kembali menukik
dan
terjerembab ke bawah
Karena
tak mempunyai sayap
Untuk
menembus atap langit.
Sa’i
Semestinya kau
Melakukan Sa’i tujuh kali
Di luar ruang
Yang terik di siang hari
Berjalan di atas alas kerikil padang pasir
Seperti dulu?
Yang dilakukan oleh karena dorongan
Seorang ibu yang mengharuskan
Berjuang tanpa henti sehabis melahirkan.
Yang berjuang tanpa henti
Untuk mencurahkan jejak cinta dan keberanian
Dalam menjaga dan memelihara kehidupan
Kepada kita sampai kini.
Hajj 9
Jangan kau kira yang dekat dengan Ka’bah
Didengar doanya
Dan jangan kau kira yang jauh dari Ka’bah
Tidak diperdulikan olehNya.
Allah
Sang Majikan
Tuan
rumah bagi setiap muslim
Baik
Ka’bah
Ataupun
di mana pun mereka bersujud
KepadaNya.
Hajj 1
Tonton dan ejeklah,
Ketika kami berwudlu,
Ketika kami bersujud,
Tetapi tak mungkin kalian menonton dan mengejek kami
Ketika kami berihram dan berhaji.
Mengapa kalian segan ikut bersama kami?
Ini ritual purba
Bukan buatan manusia.
Ka’bah
tontonan purba yang sanggup bertahan
ribuan
abad
Apakah
kalian sanggup mengumpulkan jutaan
manusia
Dalam
satu tempat?
Teater
dan Stadionmu amatlah muskil – kecil!
Haji: ritual pertemuan
Berjuta umat dengan Khaliknya
Yang ditampung dalam wadahNya
Yang tak mungkin tertandingi
Oleh puluhan stadion dan gedung teater paling megah
Di tempatmu.
Hajj 7
Sayang sekali bahan putih yang tak berjahit
Yang kau kenakan dalam beribadah
Bukan dibuatkan oleh jemari muslim.
Dulu: di
tepi tebing tinggi
Kau
menyaksikan orang-orang
Menistakan
Ka’bah
Yang dibangun dengan susah payah
Oleh
nenek moyang mereka.
Kini: dari celah gelap goa Hira
Kami menyaksikan para penguasa Mekah
Menyembunyikan Ka’bah
Dalam goa beton-beton raksasa.
Zeffry Alkatiri
Zeffry Alkatiri adalah pengajar dan
peneliti di Departemen Sejarah FIB UI Depok. Lahir di Jakarta, 30 Agustus 1959
dari keluarga campuran Arab-Betawi. Sejauh ini telah menghasilkan empat
kumpulan puisi, yaitu Dari Batavia Sampai Jakarta: Sejarah
Perkembangan Kota Jakarta dalam Sajak, Post Kolonial dan Wisata Sejarah
dalam Sajak, Catatan Seorang Pejalan dari Hadrami, dan My Allah,
My Rasul, and Your Hajj.
Catatan Lain
Tak ada pengantar,
tak ada endorsemen. Halaman persembahan berbunyi seperti ini: “dipersembahkan
kepada:/para Syuhada dan para Mualaf/yang telah berani/melakukan hijrah”.
Di sampul belakang buku memuat biodata penyair, berikut fotonya. Namun tidak
dituliskan tempat tanggal lahirnya. Tempat tanggal lahir penyair saya dapatkan
dari buku Catatan Seorang Pejalan dari Hadrami.
Yang sedikit berubah
hanya penulisan nama. Dua buku puisi, yaitu Dari Batavia sampai Jakarta
dan Catatan Seorang Pejalan dari Hadrami menggunakan nama Zeffry J. Alkatiri,
namun di dua buku lain, “J”-nya menghilang, sehingga tersisa Zeffry Alkatiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar